Arti Peribahasa Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 Desember 2022 9:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peribahasa anjing menggonggong kafilah berlalu. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peribahasa anjing menggonggong kafilah berlalu. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Anjing menggonggong kafilah berlalu adalah salah satu peribahasa terkenal yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Arti peribahasa ini sebenarnya sudah banyak dibahas oleh para guru saat pelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sukses USBN Bahasa Indonesia untuk SD/MI karya Tim Ganesha Operation, peribahasa merupakan suatu kiasan bahasa berupa kelompok kata yang bersifat padat. Peribahasa umumnya berisi norma, nasihat, perumpamaan, prinsip, atau aturan tingkah laku manusia.
Peribahasa memiliki beberapa ciri, antara lain berbentuk kalimat atau penggalan kalimat, bersifat turun-temurun dan tetap, serta dapat digunakan sebagai nasihat, penghias, maupun penguat ujaran.
Berdasarkan pengertian tersebut, anjing menggonggong kafilah berlalu termasuk dalam peribahasa yang berisi nasihat atau prinsip hidup manusia. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait arti peribahasa tersebut, simak ulasan berikut ini.

Arti Peribahasa Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu

Ilustrasi anjing menggonggong kafilah berlalu. Foto: Pexels
Menurut tulisan dalam buku 10.000 Peribahasa Asli Indonesia karya Djamaludin Nadra dan Rini Widayanti, anjing menggonggong kafilah berlalu berarti “meskipun banyak rintangan dalam berusaha, kita tidak boleh berputus asa”.
ADVERTISEMENT
Dalam penggalan kalimat anjing menggonggong kafilah berlalu, diksi “anjing” digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang negatif, yaitu rintangan. Sementara itu, diksi “kafilah” mengacu pada usaha tanpa menyerah yang bermakna positif.
Selain mengandung makna yang telah dijelaskan, peribahasa anjing menggonggong kafilah berlalu juga memiliki beberapa arti lain yang kemudian mencerminkan prinsip hidup atau perilaku seseorang, di antaranya:

Arti Peribahasa Lain yang Mengandung Diksi “Anjing”

Ilustrasi peribahasa dengan diksi "anjing". Foto: Pexels
Tidak hanya anjing menggonggong kafilah berlalu, diksi “anjing” juga banyak digunakan dalam peribahasa lain untuk menunjukkan sesuatu yang sifatnya negatif.
ADVERTISEMENT
Dihimpun dari Buku Super Peribahasa karya Annisa Mutia, berikut ini beberapa peribahasa yang mengandung diksi “anjing” beserta maknanya.

1. Anjing ditepuk menjungkit ekor

Artinya: Orang hina yang mendapat keberuntungan, lalu menjadi sombong.

2. Anjing diberi makan nasi, kapan akan kenyang?

Artinya: Tidak ada manfaatnya berbuat kebaikan kepada orang jahat.

3. Anjing galak, babi berani

Artinya: Galak sama galak, berani sama berani.

4. Anjing mengulangi bangkai

Artinya: Seseorang yang tidak pernah jera mengulangi perbuatan buruknya atau laki-laki yang suka mengulangi perbuatan tidak senonoh.

5. Anjing menyalak, bukit mana akan runtuh?

Artinya: Celaan orang jahat terhadap orang baik tidak akan memberi pengaruh apapun.

6. Anjing menyalak di ekor gajah

Artinya: Melakukan gertakan yang tidak berarti sama sekali.

7. Anjing menyalak tiada menggigit

Artinya: Bermulut besar tapi bernyali kecil (penakut).

8. Anjing yang baik layak mendapat tulang yang baik pula.

Artinya: Seseorang yang telah bekerja dengan baik, pantas menerima penghargaan yang baik pula.

9. Anjing yang jelek tidak pernah melihat serigala

Artinya: Orang yang takut untuk memulai pekerjaan, tidak akan pernah berhasil selama hidupnya.
ADVERTISEMENT

10. Anjing yang menggonggong tidak akan menggigit

Artinya: Orang yang suka mengancam biasanya jarang membuktikan ancamannya.
(AAA)