Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Peribahasa Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu
2 Desember 2022 9:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anjing menggonggong kafilah berlalu adalah salah satu peribahasa terkenal yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Arti peribahasa ini sebenarnya sudah banyak dibahas oleh para guru saat pelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sukses USBN Bahasa Indonesia untuk SD/MI karya Tim Ganesha Operation, peribahasa merupakan suatu kiasan bahasa berupa kelompok kata yang bersifat padat. Peribahasa umumnya berisi norma, nasihat, perumpamaan, prinsip, atau aturan tingkah laku manusia.
Peribahasa memiliki beberapa ciri, antara lain berbentuk kalimat atau penggalan kalimat, bersifat turun-temurun dan tetap, serta dapat digunakan sebagai nasihat, penghias, maupun penguat ujaran.
Berdasarkan pengertian tersebut, anjing menggonggong kafilah berlalu termasuk dalam peribahasa yang berisi nasihat atau prinsip hidup manusia. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait arti peribahasa tersebut, simak ulasan berikut ini.
Arti Peribahasa Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu
Menurut tulisan dalam buku 10.000 Peribahasa Asli Indonesia karya Djamaludin Nadra dan Rini Widayanti, anjing menggonggong kafilah berlalu berarti “meskipun banyak rintangan dalam berusaha, kita tidak boleh berputus asa”.
ADVERTISEMENT
Dalam penggalan kalimat anjing menggonggong kafilah berlalu, diksi “anjing” digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang negatif, yaitu rintangan. Sementara itu, diksi “kafilah” mengacu pada usaha tanpa menyerah yang bermakna positif.
Selain mengandung makna yang telah dijelaskan, peribahasa anjing menggonggong kafilah berlalu juga memiliki beberapa arti lain yang kemudian mencerminkan prinsip hidup atau perilaku seseorang, di antaranya:
Arti Peribahasa Lain yang Mengandung Diksi “Anjing”
Tidak hanya anjing menggonggong kafilah berlalu, diksi “anjing” juga banyak digunakan dalam peribahasa lain untuk menunjukkan sesuatu yang sifatnya negatif.
ADVERTISEMENT
Dihimpun dari Buku Super Peribahasa karya Annisa Mutia, berikut ini beberapa peribahasa yang mengandung diksi “anjing” beserta maknanya.
1. Anjing ditepuk menjungkit ekor
Artinya: Orang hina yang mendapat keberuntungan, lalu menjadi sombong.
2. Anjing diberi makan nasi, kapan akan kenyang?
Artinya: Tidak ada manfaatnya berbuat kebaikan kepada orang jahat.
3. Anjing galak, babi berani
Artinya: Galak sama galak, berani sama berani.
4. Anjing mengulangi bangkai
Artinya: Seseorang yang tidak pernah jera mengulangi perbuatan buruknya atau laki-laki yang suka mengulangi perbuatan tidak senonoh.
5. Anjing menyalak, bukit mana akan runtuh?
Artinya: Celaan orang jahat terhadap orang baik tidak akan memberi pengaruh apapun.
6. Anjing menyalak di ekor gajah
Artinya: Melakukan gertakan yang tidak berarti sama sekali.
7. Anjing menyalak tiada menggigit
Artinya: Bermulut besar tapi bernyali kecil (penakut).
8. Anjing yang baik layak mendapat tulang yang baik pula.
Artinya: Seseorang yang telah bekerja dengan baik, pantas menerima penghargaan yang baik pula.
9. Anjing yang jelek tidak pernah melihat serigala
Artinya: Orang yang takut untuk memulai pekerjaan, tidak akan pernah berhasil selama hidupnya.
ADVERTISEMENT
10. Anjing yang menggonggong tidak akan menggigit
Artinya: Orang yang suka mengancam biasanya jarang membuktikan ancamannya.
(AAA)