Arti Rahn dalam Islam beserta Risiko dan Manfaatnya

Ilustrasi Arti Rahn dalam Islam beserta Risiko dan Manfaatnya. Foto: Unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan

Rahn adalah transaksi hukum gadai dalam fikih Islam yang secara etimologi memiliki arti tetap dan tertahan. Umumnya, rahn akan menjadi solusi bagi seseorang yang sedang menghadapi masalah keuangan.

Dikutip dari buku Fiqih Multi Akad oleh Drs. Harun, M.H, rahn adalah menjamin hutang dengan barang. Di mana hutang dimungkinkan bisa dibayar dengan barang tersebut atau dari hasil penjualannya.

Konsep Rahn dalam Islam

Ilustrasi Arti Rahn dalam Islam beserta Risiko dan Manfaatnya. Foto: Pixabay.com/Frantisek_Krejci

Rahn berarti menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, di mana barang yang ditahan tersebut mempunyai nilai ekonomi. Sederhananya, rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.

Rahn ini juga diterapkan dalam perbankan syariah dengan ketentuan sebagai berikut:

Baca juga: Surat Al Baqarah Ayat 283 tentang Prinsip Gadai dalam Islam

Dasar Hukum Rahn

Ilustrasi Arti Rahn dalam Islam beserta Risiko dan Manfaatnya. Foto: Unsplash.com/micheile henderson

Disadur dari buku Fiqh Muamalah II oleh oleh Dr. Darwis Harahap dkk., dasar hukum pemberlakuan rahn terbagi menjadi tiga yakni:

1. Alquran Surat Al-Baqarah ayat 283

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepda Allah Tuhannya dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2. Hadits Nabi Riwayat Bukhari dan Muslim

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah membeli makanan dengan berhutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya. (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Kaidah Fikih

Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali dalil yang mengharamkannya.

Manfaat dan Risiko Rahn

Ilustrasi Arti Rahn dalam Islam beserta Risiko dan Manfaatnya. Foto: Unsplash.com/Towfiqu barbhuiya

Dikutip dari buku Bank Syariah dari Teori ke Praktik oleh Muhammad Syafi'i Antonio, terdapat manfaat yang diambil oleh bank dari prinsip rahn, antara lain:

Adapun risiko yang mungkin ada pada rahn jika diterapkan sebagai produk adalah sebagai berikut:

(ECI)