Konten dari Pengguna

Arti Salam Rahayu dalam Bahasa Jawa dan Bali Beserta Penggunaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Februari 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tari pendet di Bali. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tari pendet di Bali. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salam Rahayu sering kali terdengar dalam percakapan masyarakat Jawa dan Bali. Salam sapaan ini biasa digunakan untuk mendoakan keberkahan dan kedamaian bagi seseorang.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Strategi Komunikasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata susunan Suciati, S.Sos., secara bahasa, salam Rahayu artinya sejahtera atau selamat. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salam Rahayu diartikan sebagai kata selamat dan tentram.
Kata “Rahayu” kerap diidentikkan dengan istilah keagamaan tertentu, contohnya agama Hindu. Sejak dulu, kata ini digunakan sebagai doa atau harapan baik yang dipanjatkan untuk keselamatan dan kesejahteraan umat manusia.
Tidak hanya itu, makna Rahayu juga merupakan isyarat yang ditujukan untuk mewajibkan seseorang berbuat baik. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan tentang makna salam Rahayu berikut ini.

Makna Salam Rahayu

Ilustrasi tari pendet di Bali. Foto: Shutter Stock
Salam Rahayu sebenarnya berasal dari kata “hayu” yang berarti kesentosaan, kebaikan, dan kecantikan. Ungkapan ini identik dengan hal-hal baik yang dimohonkan untuk seseorang.
ADVERTISEMENT
Sejak dulu, salam Rahayu sudah banyak digunakan sebagai ungkapan sapaan bagi masyarakat Jawa. Sapaan ini bisa ditujukan kepada siapa saja, mulai dari teman, kerabat, ataupun keluarga.
Salam Rahayu bisa digunakan dalam situasi formal dan nonformal. Saat mengucapkan salam ini, seseorang berharap kesentosaan dapat hadir dalam diri orang yang ia sapa. Ini bisa berupa kesentosaan ilmu, alam, dan tingkah laku.
Di Bali, salam Rahayu juga digunakan untuk tujuan yang sama. Berikut ini kumpulan salam Rahayu dalam bahasa Bali yang biasa digunakan untuk percakapan sehari-hari:
ADVERTISEMENT
Selain Rahayu, umat Hindu di Bali juga biasa menggunakan salam sapaan yang lain, salah satunya adalah Om Swastiastu. Sapaan ini mirip seperti “Hi” dalam bahasa Inggris dan “Namaste” dalam bahasa India.
Mengutip buku Kebalian: Konstruksi Dialogis Identitas Bali yang disusun oleh Michel Picard (2020), Om Swastiastu berasal dari kata “Om” yang merujuk pada aksara suci untuk Sang Hyang Widhi. Secara keseluruhan, Om Swastiastu dapat diartikan “Semoga ada kebaikan atas karunia Hyang Widhi”.

Bentuk Wacana Bahasa Bali

Ilustrasi tari pendet di Bali. Foto: ShutterStock
Bicara soal bahasa Bali, sebenarnya ada dua jenis wacana yang biasa digunakan, yaitu wacana lisan (tutur) dan tulisan (sasuratan). Berikut penjelasan lengkapnya, dikutip dari buku Sari Kuliah Wacana: Contoh Teks Dharma Wecana dan Sembrama Wecana Bahasa Bali susunan Dr. I Nyoman Suwijaya:
ADVERTISEMENT

1. Wacana lisan

Wacana lisan disampaikan saat bertindak tutur dalam pergaulan sehari-hari. Dalam hal ini, pembicara dan lawan bicara tidak membaca teks sama sekali. Wacana lisan bisa digunakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lain-lain.

2. Wacana tulisan

Wacana tulisan berisikan berbagai teks wacana yang dikembangkan media bahasa tulis. Wacana ini lingkupnya sangat luas, bahkan bisa digunakan untuk keperluan formal dan kepemerintahan.
(MSD)