Konten dari Pengguna

Arti Sifat Gereja Itu Kudus dan Pemaknaannya bagi Umat Kristen

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Desember 2023 16:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gereja. Foto: Raiyani Muharramah/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gereja. Foto: Raiyani Muharramah/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam agama Kristen, gereja merujuk pada Bait Allah, Bait Roh Kudus, dan satu jemaat yang tunggal. Gereja memiliki banyak sifat, salah satunya adalah Kudus. Tahukah Anda apa arti sifat gereja itu Kudus?
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, kudus artinya diasingkan, disendirikan, dan dipisahkan dari yang lain. Dalam perjanjian lama, kata ini biasa ditujukan kepada Allah yang artinya Dia terpisah dari segala yang lain.
Mengutip buku Inilah Sahadatku karya Harun Hadiwijono, kudus artinya terpisah dari segala dosa. Kata kudus ini tidak hanya disematkan pada Allah, tapi juga pada manusia dan benda, salah satunya Gereja yang merujuk pada nama tempat ibadah.
Gereja juga didefinisikan sebagai “sekawanan domba” yang dipimpin oleh seorang gembala. Ingin tahu arti sifat Gereja yang kudus? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Arti Sifat Gereja yang Kudus

Ilustrasi ibu dan anak di gereja. Foto: Shutter Stock
Gereja berisikan sekumpulan orang yang beriman kepada Tuhan Yesus. Gereja ini memiliki sifat kudus yang artinya suci.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Gereja yang Tumbuh dan Berkembang karya Timotius Sukarman (2021), kata kudus di sini juga dihubungkan dengan karya penyelamatan Kristus yang telah menyucikan dosa-dosa manusia. Jadi, sifat kudus dimaksudkan untuk menyucikan umat yang mengimani Kristus.
Sebagaimana diketahui, tidak semua anggota Gereja adalah orang yang suci dan terhindar dari dosa. Namun, mereka terus percaya kepada Tuhan Yesus dan mengharapkan pengampunan-Nya.
Dalam Ptr 2:9, disebutkan bahwa umat Allah adalah bangsa yang kudus. Ini bermakna bahwa gereja memiliki sifat yang kudus, begitu juga dengan setiap umat Kristen yang memiliki persekutuan dengan Kristus.
Di hadapan Allah, gereja tidak bercacat dan bercela dalam hal moral. Bruce Milne dalam bukunya yang berjudul “Mengenali Kebenaran” (1996) mengatakan:
ADVERTISEMENT
“Persekutuan dengan Kristus juga menyangkut kehidupan kudus secara nyata. Hubungan gereja dengan Kristus sebagai Kepala di dalamnya akan tampak nyata dari moral dan kualitas kehidupannya sehari-hari. Gereja yang tidak mengenal kekudusan berarti tidak mengenal Kristus. Ketika berbicara kepada tujuh jemaat di Asia kecil, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Dia akan dengan tegas menghakimi mereka yang memiliki standar moral yang tidak sesuai dengan standarNya.”
Ilustrasi masyarakat Amerika Serikat lagi di gereja. Foto: Shutterstock
Selain kudus, gereja juga bersifat “am” yang berarti mencakup secara keseluruhan. Umat Kristen meyakini gereja sebagai persekutuan rohani orang yang percaya dengan Tuhan Yesus Kristus. Mereka berasal dari berbagai tempat, bangsa, dan masa.
Satu gereja berarti satu keluarga besar yang mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Kepala Gereja dengan satu baptisan, satu iman, dan satu injil. Oleh karena itu, mereka dapat berdiri kukuh di atas dasar yang teguh, yakni Kristus sebagai Juruselamat.
ADVERTISEMENT
Gereja tidak memberikan tempat bagi diskriminasi ras, warna kulit, status sosial, kecakapan intelektual, dan moral. Gereja yang bersifat am bukan pada perkumpulan atau pertemuannya, melainkan menunjuk pada orang-orang yang berada di dalamnya.
(MSD)