Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Ta'addud dan 20 Sifat Mustahil bagi Allah Lainnya yang Perlu Dipahami
26 September 2022 12:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Secara bahasa, ta’addud artinya berbilang atau lebih dari satu. Ini adalah sifat yang mustahil ada pada Allah karena Dia bersifat Esa atau tunggal.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Akidah Akhlak MTS Kelas VII susunan Drs. H. Masan (2014), mustahil Allah lebih dari satu. Sebab, jika Allah ada dua atau lebih, pasti terjadi perdebatan dalam pengaturan alam semesta. Misalnya pengaturan jalannya bintang-bintang atau planet, turunnya hujan, dan lain sebagainya.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 73 disebutkan bahwa orang yang tidak meyakini keesaan Allah digolongkan sebagai kafir. “Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa...”
Selain ta’addud, ada pula sifat mustahil bagi Allah lainnya yang perlu dipahami. Apa saja? Simak ragamnya dalam artikel berikut ini.
Sifat Mustahil Bagi Allah
Allah SWT memiliki sifat wajib karena Dia merupakan zat yang Maha Sempurna. Sebagai penguasa semesta, mustahil bagi Allah mempunyai sifat-sifat yang mengingkari keagungan-Nya.
Sifat mustahil bagi Allah berjumlah 20. Dirangkum dari Buku Tauhid SMP Nurul Huda Kelas VII-IX susunan KH. Mahir M. Soleh, dkk., berikut beberapa ragamnya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT
1. Adam artinya tiada
Tidak masuk akal jika Allah itu tidak ada. Sebab, Allah adalah satu-satunya zat yang dapat menciptakan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani manusia. Dia juga menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya.
2. Huduts artinya baru
Mustahil Allah bersifat baru. Jika Allah baru, pasti Allah akan berakhir. Hal ini tidak mungkin sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Hadid ayat 3 yang artinya: “Dia lah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
3. Fana artinya berubah-ubah
Mustahil Allah memiliki sifat fana. Sebab, Allah SWT mengendalikan jalannya seluruh alam semesta yang sangat rumit. Hal ini selaras dengan Surat Ar-Rahman ayat 26-27 yang artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.”
ADVERTISEMENT
4. Mumatsalatuhu lilhawadits artinya sama dengan makhluk
Tidak mungkin Allah menciptakan makhluk-Nya sama dengan Dia sendiri. Dalam Surat Al-Ikhlas ayat 4 disebutkan bahwa, “Dan tidak ada sesuatu yang serupa dengan dia.”
5. Qiamuhu bighairih artinya berdiri-Nya dengan yang lain
Mustahil Allah membutuhkan yang lain. Meskipun Allah menciptakan berbagai jenis makhluk, Dia tidak pernah mengharapkan imbalan. Dia adalah zat yang Mahakaya dan manusialah yang membutuhkan pertolongan-Nya.
6. Ajzun artinya lemah
Allah SWT memiliki kuasa untuk mengatur alam semesta beserta isinya. Maka mustahil Allah bersifat lemah. Kuasa-Nya tidak bisa disamakan dengan manusia atau makhluk lain yang ada di muka bumi.
7. Karahah artinya tidak berkemauan atau terpaksa
Tidak mungkin Allah, Dzat Yang Maha Berkehendak, melaksanakan suatu perbuatan atas dasar perintah selain diri-Nya. Dalam Surat Hud ayat 107 disebutkan bahwa, “Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana Terhadap apa yang Dia kehendaki.”
ADVERTISEMENT
8. Jahlun artinya bodoh
Mustahil Allah bersifat bodoh. Jika Allah bodoh, tidak mungkin Dia dapat menciptakan makhluk yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Dia adalah sumber utama dari seluruh ilmu yang ada di dunia.
9. Samam artinya tuli
Allah adalah zat yang Maha Mendengar. Dia mendengar doa hamba-Nya yang beriman dan beramal soleh. Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 256 yang artinya: “Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
10. Al-Maut artinya mati
Sifat mati menunjukkan kelemahan, maka mustahil Allah memiliki sifat al-maut. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 255 disebutkan bahwa, “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus, tidak mengantuk, dan tidak tidur.”
11. Ama artinya buta
Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat buta atau tidak bisa melihat apa-apa. Sebab, Allah adalah zat Yang Maha Melihat, bahkan yang kasat mata sekalipun Dia mampu melihatnya. Dengan segala kekuasaan-Nya, tidak ada yang luput dari penglihatan Allah SWT.
12. Bakuman artinya bisu
ADVERTISEMENT
Allah SWT tidak mungkin bisu atau diam, karena Allah berfirman bagi keselamatan dan tuntunan hidup manusia. Mustahil bagi Allah tidak berkata-kata atas segala yang terjadi dan tercipta di bawah kuasa-Nya.
13. Ajiza artinya lemah
Tidak mungkin Allah memiliki kelemahan karena Dia adalah zat yang Maha Kuasa. Tidak ada yang mustahil bagi Allah, jika Dia berkehendak maka terjadilah.
14. Mukrahan artinya terpaksa
Tidak ada yang bisa menghentikan kehendak Allah, termasuk menolong, ikut campur, atau menandingi urusan-Nya yang sempurna. Oleh karena itu, mustahil Allah memiliki sifat terpaksa.
15. Mayyitan artinya Maha Mati
Mustahil bagi Allah untuk tidur, istirahat, dan mati. Sifat mayyitan berlawanan dengan sifat hayyan yang berarti Allah Maha Kekal abadi tanpa kekurangan apapun.
16. Asamma artinya Maha Tuli
Allah SWT tidak mungkin tuli atau tidak mendengar apapun. Dia mampu mendengar segalanya, baik yang tampak maupun disembunyikan di dalam hati seseorang. Itu sebabnya Allah mendengar doa umat yang memohon ampun kepada-Nya.
17. A’ma artinya Maha Buta
ADVERTISEMENT
Allah SWT selalu mengawasi makhluk-makhluknya dan tidak ada yang luput dalam penglihatan-Nya. Itu mengapa Allah mustahil memiliki sifat a’ma yang berarti buta.
18. Abkama artinya Maha Bisu
Dengan keagungan-Nya, Allah terus memberitakan firman bagi umat manusia agar selamat dari dunia dan akhirat. Segala firman-Nya telah tertulis dalam Alquran, sehingga mustahil Allah memiliki sifat Abkama yang berarti Maha Bisu.
19. Jahilan artinya Maha Bodoh
Segala pengetahuan, keilmuan, dan wawasann adalah ciptaan Allah SWT. Sehingga, mustahil Allah memiliki sifat jahilan. Sifat ini berlawanan dengan sifat aliman yang berarti Maha Mengetahui segala hal.
(MSD)