Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Tibo Geyeng dalam Primbon Jawa
19 Agustus 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian besar masyarakat Jawa masih percaya pada primbon dalam merencanakan pernikahan, misalnya pantangan menikahi weton tibo geyeng. Tibo geyeng artinya berkaitan dengan ramalan kecocokan pasangan.
ADVERTISEMENT
Weton adalah gabungan hari lahir dan pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon) dalam kalender Jawa . Konon, watak atau karakter seseorang bisa dilihat melalui perhitungan wetonnya.
Selain karakter, perhitungan weton juga bisa digunakan untuk memprediksi nasib, keberuntungan, hingga jodoh. Seperti apa ramalan weton tibo geyeng? Yuk, simak penjelasan berikut.
Arti Tibo Geyeng
Dalam ramalan jodoh , weton yang harus dihindari adalah tibo geyeng. Tibo secara harfiah berarti “jatuh”. Dalam primbon, "tibo" kerap digunakan untuk menyebut hitungan weton yang memiliki karakteristik tertentu. Adapun “geyeng” dalam Bahasa Jawa artinya “goyang” atau “tidak pas”.
Tibo geyeng terjadi saat pasangan memiliki pasaran dalam hitungan weton wage dan pahing. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, pasangan yang mempunyai weton wage dan pahing dilarang untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. Merujuk jurnal Larangan Pernikahan Weton Geyeng dalam Adat Jawa oleh Eko Setiawan (2022), jika dipaksakan menikah, rumah tangganya tidak akan harmonis.
ADVERTISEMENT
Pasangan tersebut juga rentan mengalami konflik sehingga usia pernikahan tidak akan bertahan lama. Ini karena orang yang lahir pada pasaran Wage dan Pahing mempunyai karakter yang berlawanan. Watak keduanya layaknya air dengan minyak, saling berseberangan, tidak bisa akur dan tidak ada aura positif sedikitpun dari orang yang lahir pada pasaran ini.
Beberapa orang percaya, tibo geyeng tidak bisa ditebus dengan ritual apapun sehingga jalan satu-satunya adalah mengakhiri hubungan. Sebab, jika pernikahan tetap berlanjut dikhawatirkan kehidupannya tidak akan tentram, banyak mengalami musibah, dan mengalami celaka atas nasib yang akan terjadi.
Karakter Wage dan Pahing
Berikut karakter atau watak pemilik weton wage dan pahing yang dihimpun dari buku Seni Berdamai dengan Orang Lain oleh Jasmine Asyahida (2022).
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
(GLW)