Arti Tunas Kelapa Pada Lambang Pramuka

Lambang Pramuka foto:Kemenpar

Gerakan Pramuka di Indonesia dilambangkan dengan tunas kelapa. Lambang ini telah ditetapkan sejak 16 Agustus 1961 melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Mengutip situs resmi Kemenpora, lambang pramuka ditemukan oleh Bapak Soehardjo Admofi, seorang Pembina Pramuka di Departemen Pertanian. Umumnya, lambang ini disematkan pada atribut Pramuka seperti panji, papan nama, tanda pengenal, hingga bendera.

Tunas kelapa sejatinya bukan sekadar logo biasa. Lambang tersebut mengandung sejumlah arti kiasan yang tersirat. Langsung saja, berikut arti tunas kelapa pada lambang pramuka.

Ilustrasi Pramuka foto: Pixabay

Inti Kelangsungan Hidup

Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dikenal sebagai cikal. Istilah cikal bakal di Indonesia dapat diartikan sebagai penduduk asli yang pertama atau pihak yang menurunkan generasi baru.

Jadi, lambang buah nyiur yang tumbuh sejatinya menggambarkan setiap anggota Pramuka yang menjadi inti kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Ketahanan

Buah nyiur menggambarkan anggota Pramuka yang sehat secara jasmaniah dan rohaniah, kuat dan ulet. Selain itu, lambang ini juga mencerminkan anggota Pramuka yang mampu bertahan dalam kondisi apapun seperti buah nyiur.

Penyesuaian Diri

Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Karena itu, anggota Pramuka diharapkan mampu menyesuaikan diri kemana pun dan dalam keadaan apa pun.

Cita-cita Tinggi

Seperti diketahui, buah nyiur tumbuh menjulang ke atas. Karenanya, anggota Pramuka diharapkan untuk memiliki cita-cita yang tinggi, lurus, mulia jujur, dan tegak seperti nyiur.

Tekad yang Kuat

Lambang nyiur menggambarkan tekad anggota Pramuka yang kuat dan erat. Selain kuat, anggota Pramuka juga harus berpegang tenguh pada landasan yang baik dan benar.

Berguna bagi Bangsa

Nyiur merupakan pohon yang serba guna, bagian atas hingga akar dapat dimanfaatkan. Jadi, lambang ini mengkiaskan bahwa setiap anggota Pramuka harus berguna bagi bangsa dan negara Indonesia.

(GTT)