Konten dari Pengguna

Arti Yuwana dalam Weton Jodoh dan Istilah Lainnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 Januari 2024 14:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yuwana adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang cukup asing bagi beberapa orang. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Yuwana adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang cukup asing bagi beberapa orang. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yuwana adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang cukup asing bagi beberapa orang. Istilah ini biasanya digunakan dalam primbon Jawa.
ADVERTISEMENT
Agar tidak salah dalam memahami penggunaan kata yuwana, kita tentunya perlu tahu arti yuwana. Untuk mengetahui makna dari kata yuwana, simak penjelasan lengkap di bawah ini.

Apa Arti Yuwana?

Yuwana artinya adalah "langgeng" atau "selamat".. Foto: Unsplash.com
Kata yuwana memiliki makna yang beragam dalam bahasa Indonesia. Secara umum, kata ini dapat diartikan sebagai "muda" atau "anak-anak".
Namun, dalam konteks primbon Jawa, istilah ini juga dapat merujuk pada weton jodoh. Weton jodoh sendiri merupakan tradisi atau kepercayaan Jawa yang berkaitan dengan penentuan hari baik untuk melangsungkan pernikahan.
Dalam konteks weton jodoh, penggunaan kata yuwana mengandung arti yang lebih mendalam. Sebuah weton jodoh yang disebut sebagai yuwana diharapkan membawa makna positif, seperti "langgeng" atau "selamat".
Oleh karena itu, penggunaan kata ini tidak hanya menggambarkan usia muda, tetapi juga mencakup harapan akan kebahagiaan dan keselamatan dalam hubungan pernikahan.
ADVERTISEMENT
Kata yuwana bukan hanya sekadar menyiratkan usia muda, tetapi juga membawa konotasi positif terkait dengan keberuntungan dan kesuksesan dalam konteks pernikahan, terutama dalam tradisi primbon Jawa.

Istilah Lain dalam Weton Jodoh

Selain yuwana, ada istilah lain yang sering digunakan dalam primbon Jawa atau weton jodoh. Foto: Pexels.com
Selain yuwana, ada istilah lain yang sering digunakan dalam primbon Jawa atau weton jodoh, yakni:

1. Pegat

Pegat mengindikasikan pasangan yang mungkin akan mengalami masalah di kemudian hari. Masalah tersebut bisa melibatkan aspek ekonomi, kekuasaan, atau bahkan perselingkuhan yang dapat menyebabkan pasangan bercerai atau mengalami pegatan (ketidakharmonisan).

2. Ratu

Ratu menandakan bahwa pasangan tersebut sudah jodohnya. Mereka dihargai dan disegani oleh tetangga serta lingkungan sekitar. Keberhasilan dan keharmonisan rumah tangga mereka membuat banyak orang iri.
ADVERTISEMENT

3. Jodoh

Jodoh menunjukkan bahwa pasangan tersebut benar-benar cocok dan berjodoh. Mereka mampu saling menerima segala kelebihan dan kekurangan, menjadikan rumah tangga mereka rukun hingga tua.

4. Topo

Topo adalah istilah dalam menggambarkan pasangan yang mungkin mengalami tantangan di awal pernikahan, terutama dalam pemahaman. Namun, kebahagiaan akan datang pada akhirnya, dengan kesuksesan dan kebahagiaan hidup yang diraih setelah melewati masa-masa sulit.

5. Tinari

Tinari dalam weton jodoh memiliki makna yang menjanjikan kebahagiaan dalam mencari rezeki. Pasangan ini mendapatkan kemudahan dalam mencukupi kebutuhan hidup dan sering mendapat dukungan positif.

6. Padu

Padu mengindikasikan pasangan yang sering mengalami percobaan dalam berumah tangga, tetapi kesetiaan satu sama lain menjaga mereka agar tidak sampai cerai. Meskipun masalah bisa berasal dari hal-hal sepele, kekuatan mereka terletak pada kesetiaan.
ADVERTISEMENT

7. Sujanan

Sujanan menggambarkan pasangan yang sering menghadapi masalah perselingkuhan dalam pernikahan. Perselingkuhan bisa muncul dari pihak laki-laki atau perempuan, menjadi ujian dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga.

8. Pesthi

pesthi menandakan bahwa pasangan ini dijamin memiliki rumah tangga yang rukun, tentram, dan damai hingga tua. Meskipun menghadapi masalah, keharmonisan keluarga mereka tidak akan tergoyahkan.
(SAI)