Konten dari Pengguna

Aturan Angka Penting, Lengkap dengan Operasi Hitungnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 Januari 2021 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 24 Maret 2023 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aturan angka penting. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aturan angka penting. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu fisika mengenal perhitungan yang disebut angka penting. Angka penting (significant figures) adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.
ADVERTISEMENT
Angka pasti diperoleh dari perhitungan skala alat ukur. Sedangkan angka taksiran diperoleh dari satuan skala terkecil. Ada aturan yang berlaku dalam menuliskan hasil pengukuran angka dan bilangan penting. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.

Aturan Angka Penting

Ilustrasi angka penting. Foto: Faizal Ramli/Shutterstock
Berikut beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam menuliskan angka penting:

1. Terdiri dari semua angka bukan nol

Angka penting terdiri dari semua angka yang bukan nol di antaranya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebagai contoh, angka 12.455 terdiri dari lima angka penting.

2. Ditulis di belakang angka bukan nol

Angka 0 (nol) yang dituliskan di belakang angka bukan nol tidak dianggap sebagai angka penting. Sebagai contoh, angka 21.000 memiliki dua angka penting yaitu 2 dan 1.
ADVERTISEMENT

3. Berada di antara dua angka bukan nol

Angka 0 (nol) yang berada di antara dua angka bukan nol adalah angka penting. Sebagai contoh, angka 509.000 memiliki tiga angka penting yaitu 5, 0, dan 9.

4. Berada di depan angka bukan nol

Anga 0 (nol) yang berada di depan angka bukan nol tidak dianggap sebagai angka penting. Sebagai contoh, angka 0,0065 memiliki dua angka penting yaitu 6 dan 5.

5. Ditulis di belakang tanda desimal dan didahului angka bukan nol

Angka 0 (nol) yang dituliskan di belakang tanda desimal dan didahului oleh angka bukan nol adalah angka penting. Sebagai contoh, angka 35,100 memiliki lima angka penting yaitu 3, 5, 1, 0, dan 0.

Operasi Hitung Angka Penting

Ilustrasi angka penting. Foto: shutterstock
Operasi hitung angka penting dibagi menjadi tiga, yaitu pembulatan, penjumlahan dan pengurangan, serta pembagian dan perkalian. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.
ADVERTISEMENT

1. Pembulatan

Untuk operasi pembulatan, angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas, sedangkan angka yang kurang dari 5 dihilangkan.
Contoh :
552,64 dibulatkan menjadi 552,6
354,79 dapat dibulatkan menjadi 354,8
Jika angka taksiran tepat angka 5 dan angka sebelumnya adalah ganjil, maka angka dibulatkan ke atas. Namun jika angka taksiran tepat angka lima dan angka sebelumnya genap, maka angka dihilangkan.
Contoh:
445,45 dapat dibulatkan menjadi 445,4
771,35 dapat dibulatkan menjadi 771,4

2. Penjumlahan dan Pengurangan

Dalam operasi hitung ini, hasil dari penjumlahan dan pengurangan hanya boleh memiliki satu angka taksiran/angka tak pasti.
Contoh:
115,7 + 12,31 + 0,813 = 128, 823
Hasil penjumlahan tersebut memiliki tiga angka taksiran (8, 2, dan 3). Kita harus membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 128, 8. Cara ini berlaku juga pada operasi pengurangan.
ADVERTISEMENT

3. Perkalian dan Pembagian

Aturan operasi penjumlahan dan pengurangan berlaku juga di operasi perkalian dan pembagian. Hasil operasi harus menyisakan satu angka taksiran.
Contoh:
0,527 x 0,3 = 0,1581
Hasil perkalian tersebut memiliki empat angka taksiran, yaitu 1, 5, 8, dan 1. Kita harus membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 0,1. Cara ini berlaku juga pada operasi pembagian.
(MSD)