Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bacaan Doa Angelus yang Didaraskan 3 Kali Setiap Hari
19 Juli 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Doa Angelus atau Doa Malaikat Tuhan adalah salah satu doa yang dianjurkan untuk didaraskan setiap hari. Nama doa ini dambil dari kata pertama dalam bacaannya, yakni ‘Angelus Domini nuntiavit Mariae’, artinya ‘Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria’.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Gereja Paroki Jetis, pembacaan Doa Angelus termasuk devosi atau kebaktian khusus dalam ajaran Katolik . Tujuan utamanya untuk menghormati penjelmaan Tuhan menjadi manusia dalam peristiwa inkarnasi atau kelahiran Yesus Kristus.
Doa Angelus dibaca sebanyak 3 kali sehari, pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00. Ketika waktu pembacaannya tiba, lonceng gereja akan berbunyi dan seluruh umat Katolik harus meninggalkan kesibukannya untuk memanjatkan doa ini. Lantas, seperti apa bacaannya?
Bacaan Doa Angelus
Bacaan Doa Angelus hanya satu, tapi tujuan pembacaannya berbeda-beda. Ketika dibaca pada pukul 06.00, tujuannya untuk menghormati kebangkitan Kritus dan memulai hari dengan semangat kebangkitan.
Tujuan pembacaan pada pukul 12.00 adalah untuk menghormati sengsara Kristus. Ketika pekerjaan atau kehidupan mulai terasa berat, ingatlah bahwa Kristus telah berkorban untuk umat manusia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Doa Angelus pada pukul 18.00 bertujuan untuk menghormati Inkarnasi Allah menjadi manusia. Hendaknya manusia mengingat bahwa Allah selalu bersama umat-Nya di setiap waktu.
Berikut redaksi bacaan Doa Angelus yang dikutip dari laman Legio Maria Senatus Benjana Rohani:
ADVERTISEMENT
Sejarah Singkat Doa Angelus
Merujuk laman Simply Catholic, sebagian besar sejarawan Gereja setuju bahwa sejarah Doa Angelus dapat ditelusuri di Italia pada abad ke-11. Saat itu, para pendeta mengucapkan tiga Salam Maria saat lonceng terakhir di malam hari berbunyi.
Seiring berjalannya waktu, pendeta pun mendorong jemaat untuk ikut mengakhiri harinya dengan mengucapkan tiga Salam Maria. Praktik ini akhirnya menyebar ke wilayah-wilayah Kristen lainnya.
Sekitar tahun 1318 di Italia, pembacaan Salam Maria mulai dilakukan di pagi hari juga. Praktik ini diduga bermula dari kebiasaan para biarawan yang selalu berdoa sebelum bekerja.
Sekitar satu abad kemudian, tepatnya tahun 1456, pembacaan Salam Maria saat siang pun berjalan. Praktik ini diambil dari kebiasaan berdoa dan bermeditasi tentang sengsara Tuhan setiap Jumat siang.
ADVERTISEMENT
Bacaan Doa Angelus yang saat ini sering dipanjatkan merupakan hasil perumusan pada akhir abad ke-16. Doa ini memuat tiga Salam Maria, ayat-ayat pendek yang disebut versikel, dan ditutup dengan doa.
(DEL)