Bacaan Doa saat Gunung Meletus agar Selamat dari Bencana

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
5 Desember 2022 9:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bencana alam gunung meletus. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bencana alam gunung meletus. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Gunung meletus merupakan peristiwa alam berbahaya yang tidak dapat dicegah oleh siapapun. Meski begitu, kita tetap dapat memohon keselamatan dan perlindungan dari Tuhan dengan membaca doa saat peristiwa tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Doa-doa Pilihan karya KH Ahmadi Isa, doa adalah bentuk penyerahan diri seorang hamba kepada Allah SWT dalam memohon segala yang diinginkan dan meminta dihindarkan dari hal-hal yang buruk.
Karena itu, membaca doa sangat dianjurkan bagi orang-orang yang sedang terancam atau sudah tertimpa musibah seperti gunung meletus. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait doa-doa yang dapat diamalkan, simak ulasan berikut ini.

Doa saat Gunung Meletus

Ilustrasi doa saat gunung meletus, Foto: Unsplash
Dalam ajaran Islam, orang yang berada dalam situasi bahaya tidak hanya diminta untuk menyelamatkan diri, tetapi juga berdoa dan kembali ke jalan Allah. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepasrahan seseorang kepada Allah yang mampu mengendalikan seluruh bahaya.
Dihimpun dari laman Nahdlatul Ulama (NU Online), berikut adalah kumpulan doa yang dapat dibaca saat gunung meletus sebagaimana tertuang dalam kitab Al-Adzkar karya Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.
ADVERTISEMENT

1. Doa memohon perlindungan dari bencana gunung meletus

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً
Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan.
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat." (HR Abu Daud)
ADVERTISEMENT

2. Doa agar terhindar dari bahaya gunung meletus

بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم
Bismillâhil ladzî lâ yadlurru ma‘asmihi syaiun fil ardli wa lâ fis samâ-I wa huwas samî‘ul alîm.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu di bumi dan di langit tak dapat memberikan mudarat (bahaya). Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Pengetahui."

3. Doa saat tertimpa musibah gunung meletus

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.
Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
ADVERTISEMENT

4. Doa selamat dari bencana gunung meletus

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ.
Allahumma innii a-'uudzubika min jahdil balaa-i, wa darakisy syaqaa-i, wa suu-il qadhaa-i, wa syamaatatil a'daa-i.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha' (takdir), dan kegembiraan para musuh." (HR Bukhari dan Muslim).
(AAA)