Konten dari Pengguna

Bacaan Kalimat Tammah yang Diajarkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Maret 2023 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kalimat tammah (Pexels).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalimat tammah (Pexels).
ADVERTISEMENT
Kalimat tammah adalah salah satu doa dalam ajaran agama Islam. Kalimat ini merupakan doa yang diajarkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Seperti yang disusun oleh H. Yudi Irfan Daniel dan Shabri Shaleh Anwar dalam buku Panduan Praktek Ibadah, kalimat tammah diajarkan kepada Nabi Muhammad saat perjalanan Isra Miraj, yaitu pada malam 27 Rajab sekitar tahun 621 M. Khasiat doa ini adalah menolak dan menghancurkan ifrit.
Seperti apa bacaan lengkapnya? Berikut informasi lengkap tentang kalimat tammah yang dikutip dari berbagai sumber.

Kalimat Tammah dan Ifrit

Ilustrasi kalimat tammah (Pexels).
Masih dari sumber yang sama, kalimat tammah artinya kumpulan kata yang sakti. Ada juga yang mengartikannya sebagai kalimat sempurna.
Kalimat itu berhubungan dengan perjalanan Rasulullah SAW dan kemunculan ifrit, salah satu golongan jin yang cerdas. Dikisahkan sebelum sampai di tempat tujuan dalam perjalanan Isra, Rasulullah mencium bau harum.
ADVERTISEMENT
Bau itu ternyata berasal dari Masyithah, penyisir rambut Firaun dan keluarganya. Beliau juga melihat ifrit yang mengikuti dari belakang.
Jin itu membawa obor api pembakar kebenaran hendak dan hendak membinasakan Rasulullah. Beliau pun langsung mencoba mengusirnya dengan membaca ayat-ayat Al-Quran.
Sayangnya, tak ada reaksi apa-apa dari jin tersebut, justru semakin mendekat. Hingga akhirnya malaikat Jibril berkata:
“Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati?” (HR. Malik, an-Nasa’i, ath-Thabrani, dan yang lain).
Kemudian diajarkanlah kalimat tammah kepada Rasulullah sebagai berikut:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الكَرِيم وَبِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَر وَلا فَاجِر مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَخرجُ مِنْهَا وَمَنْ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِلا طَارِقَا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمنُ
ADVERTISEMENT
A‘ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ’i, wa min syarri ma ya‘ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara’a fil-ardhi,
Wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thârinin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân.
Artinya: Aku berlindung pada Tuhan Yang Maha Pemurah dan berpegang teguh pada kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak dapat diperangaruhi oleh siapapun juga,
Baik orang taat maupun orang fasik, dari kejahatan yang turun dari langit dan kejahatan yang naik ke langit, kejahatan yang ada dimuka bumi dan kejahatan yang keluar dari bumi,
Kejahatan fitnah-fitnah dan peristiwa yang membawa akibat buruk yang terjadi siang dan malam, kecuali peristiwa yang membawa kebaikan, Ya Tuhan kami yang Maha Rahman (Pengasih).
ADVERTISEMENT
Setelah beliau baca kalimat tersebut, ifrit langsung tersungkur di atas tanah. Ifrit terbakar dengan api obornya sendiri dan menjadi abu.
Menurut M. Iqbal Al-Haetami dalam buku Menyibak Tabir Alam Ghaib, jin tersebut telah ada sejak zaman Nabi Sulaiman. Ia muncul saat Nabi Sulaiman hendak memindahkan singgasana Ratu Bilqis di Saba ke Syam.
Kisah itu pun diceritakan dalam surat An-Naml ayat 39 yang berbunyi:
قَالَ عِفْرِيْتٌ مِّنَ الْجِنِّ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ تَقُوْمَ مِنْ مَّقَامِكَۚ وَاِنِّيْ عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ اَمِيْنٌ
Artinya: Berkata ifrit (yang cerdik) dari golongan jin,“Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.”
ADVERTISEMENT
(NSA)