Konten dari Pengguna

Bacaan Tasbih Nabi Yunus yang Bisa Diamalkan Saat Menghadapi Kesulitan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Februari 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bacaan Tasbih Nabi Yunus. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bacaan Tasbih Nabi Yunus. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Tasbih Nabi Yunus termasuk salah satu dzikir yang dapat diamalkan umat Muslim saat berada dalam kesulitan. Nabi Yunus juga memanjatkan dzikir ini saat ia berada dalam kesulitan yang tak terbayangkan, yakni saat ada di dalam perut ikan paus.
ADVERTISEMENT
Nabi Yunus sempat terjebak di dalam perut ikan paus selama 40 hari. Di tengah kondisi sulit itu, Nabi Yunus memohon ampunan dan pertolongan Allah Swt melalui doanya yang diabadikan dalam Al-Quran.
Doa tersebut menjadi salah satu dari Al-Kurb, yakni doa yang dibaca saat sedih atau susah. Doa ini memiliki keutamaan besar sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Uyainah berikut:
Artinya: Aku ditanya tentang doa ini (doa Al Kurb), maka aku jawab, "Apabila Engkau amalkan, maka sesungguhnya Allah Swt berfirman, 'Bila hamba-ku menyibukkan dirinya memuji Allah dengan permohonannya, maka aku akan memberinya lebih dari apa yang ia minta.'"

Bacaan Tasbih Nabi Yunus

Bacaan Tasbih Nabi Yunus. Foto: Pexels
Syamsuddin Noor, S.Ag dalam bukunya yang berjudul Dahsyatnya Doa Para Nabi menjelaskan bahwa Nabi Yunus diutus untuk berdakwah pada penduduk Nainawa yang masih menyembah berhala. Namun, penduduk negeri tersebut menolak mentah-mentah kebenaran yang dibawanya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Nabi Yunus mendapat wahyu bahwa apabila penduduk Nainawa masih enggan bertobat, mereka akan diberikan musibah dalam 3 hari lagi. Nabi Yunus pun menyampaikan ancaman Allah Swt tersebut kepada kaumnya, tapi mereka tidak mempercayainya.
Nabi Yunus pun pergi meninggalkan kaumnya dengan menaiki perahu yang sesak penumpang. Di tengah perjalanan, ombak menerjang dan mengharuskan perahu mengurangi muatan.
Seluruh penumpang kapal sepakat akan mengundi nama orang yang harus dibuang ke laut. Nama Nabi Yunus keluar sebanyak tiga kali dalam undian ini, sehingga ia pun dilemparkan ke laut lepas. Tak lama berselang, seekor ikan paus datang menelannya.
Mengutip buku 8 Kalimat Al-Thayyibah: Ringan di Lisan, Berat di Timbangan Amal oleh M. Fauzi Rachman, saat Nabi Yunus ditelan seekor ikan besar, ia menyangka dirinya telah mati. Namun, beliau sadar bahwa kakinya bisa digerakkan.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi tersebut, Nabi Yunus langsung bersujud dan berkata “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menjadikan tempat ini sebagai tempat bersujud, yaitu tempat yang tidak pernah didatangi siapa pun.
Bacaan Tasbih Nabi Yunus. Foto: Pexels
Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Nabi Yunus dibawa ke dasar laut oleh ikan paus, ia mendengar batu-batu kecil bertasbih memuji Allah Swt. Karena hal itu, Nabi Yunus turut bertasbih dengan lafadz berikut:
لاَّ إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat aniaya.” (Q.S Al-Anbiya: 87)
Doa tersebut mengandung bacaan tahlil, tasbih, dan tobat kepada Allah Swt. Berkat dzikir itu, Allah Swt menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan.
ADVERTISEMENT
Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya menerangkan bahwa Allah Swt memerintahkan ikan yang menelan Nabi Yunus melalui firman-Nya: “Jangan kamu menyakitinya sedikit pun. Sesungguhnya Aku menjadikan perutmu hanya sebagai kurungan baginya, dan tidak menjadikan hamba-Ku itu sebagai makanan bagimu!
Jika saat itu Nabi Yunus tidak bertasbih dan memohon pengampunan, maka ia akan tetap terpenjara dalam perut ikan paus sampai hari kiamat. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt yang artinya:
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (Q.S As-Saffat: 143-144)
(DEL)