Bagaimana Tata Cara Shalat Taubat dan Waktunya? Ini Penjelasan Menurut Ulama

Ilustrasi menjalankan ibadah Shalat taubat Foto: Shutterstock

Setiap umat Muslim tentu tidak luput dari kesalahan dan dosa. Untuk memohon ampunan Allah SWT, ia dianjurkan menunaikan shalat taubat.

Shalat ini termasuk ke dalam shalat sunah yang apabila dikerjakan mendapat pahala, tapi jika ditinggalkan tidak mendapat dosa. Shalat taubat bisa dikerjakan tepat setelah khilaf melakukan kesalahan.

Sama seperti shalat sunnah lainnya, shalat taubat dikerjakan dengan 2, 4, atau 6 rakaat. Lalu, bagaimana tata cara shalat taubat dan waktunya?

Tata Cara Shalat taubat dan waktunya

Jumhur ulama umumnya tidak mensyaratkan waktu pelaksanaan shalat taubat. Shalat sunah ini bisa dilakukan kapan saja. Namun, sebagian ulama menganjurkan shalat taubat ditunaikan pada 2/3 malam.

Mengutip buku Panduan Shalat Malam Praktis dan Lengkap oleh Amrin Rauf, shalat taubat ditunaikan ketika seseorang menyesal dan ingin bertaubat dari kesalahan yang telah dilakukan. Shalat taubat akan membersihkan dosa orang yang menunaikannya, karena Allah adalah dzat Yang Maha Mengampuni.

Ilustrasi menjalankan ibadah Shalat taubat Foto: Shutterstock

Shalat ini merupakan bentuk penyesalan sekaligus memohon ampun kepada Allah Swt. Perintah untuk melaksanakan shalat taubat termaktub dalam salah satu hadits Rasulullah:

“Tidaklah seorang hamba yang berbuat dosa lalu berwudhu dengan sempurna kemudian berdiri melakukan sholat 2 rakaat kemudian memohon ampun kepada Allah melainkan Allah akan mengampuni. Kemudian beliau membaca surat Ali Imran ayat 135.” (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)

Tata cara pelaksanaan shalat taubat hampir sama seperti shalat sunnah pada umumnya. Minimal menunaikannya dua rakaat dan paling banyak enam rakaat dengan dua rakaat salam. Berikut urutannya:

Ilustrasi menjalankan ibadah Shalat taubat Foto: Shutterstock

Setelah selesai, dilanjutkan dengan membaca doa shalat taubat. Dikutip dari buku Tuntunan Praktis Ibadah Sholat oleh M. Chozin Machmud, berikut bacaan doanya:

Allahumma anta robii laa ilaaha illa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘aia ‘adhika wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan mengakui dosaku padamu, makan ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali engkau.

(MSD)