Bahan Bakar Fosil: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Kegunaannya dalam Kehidupan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Desember 2021 14:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi batu bara Foto: Kurtdeiner/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batu bara Foto: Kurtdeiner/pixabay
ADVERTISEMENT
Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara merupakan sumber energi utama di Indonesia. Meski bernilai penting, bahan bakar ini termasuk energi yang tidak bisa diperbaharui (renewable).
ADVERTISEMENT
Selain itu, bahan bakar fosil juga turut memberi dampak buruk terhadap lingkungan sekitar, seperti pencemaran udara, emisi gas rumah kaca, dan pemanasan global. Jika tidak dimanfaatkan secara bijak, bahan bakar ini justru bisa menjadi pedang bermata dua.
Proses pembentukan energi fosil berlangsung sejak miliaran tahun yang lalu. Semua bahannya mengandung karbon dan terbentuk sebagai hasil dari fotosintesis yang dimulai pada masa Archean Eon.
Dikutip dari laman March, ada tiga bahan bakar fosil utama, yakni batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan dalam artikel berikut.

Jenis-jenis Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Profesor Teknik Lingkungan dan Kebijakan Publik di di Carnegie Mellon University, Edward Rubin, mengatakan:
ADVERTISEMENT
“Bahan bakar fosil saat ini memasok sekitar 80 hingga 85 persen energi dunia. Ini sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.”
Ilustrasi pengeboran gas Pertamina. Foto: Pertamina
Dari pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa sikap bijak dalam menggunakan jenis-jenis bahan bakar fosil perlu dilakukan. Nah, berikut penjelasan selengkapnya untuk Anda.
1. Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok senyawa parafin, naphtena, olefin, dan aromatik. Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain dalam kandungan hidrogennya.
Minyak mentah jika disuling akan menghasilkan beberapa macam fraksi seperti bensin, minyak tanah, minyak solar, minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah mengandung keempat kelompok senyawa tersebut, tetapi perbandingannya berbeda.
2. Gas Alam
Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid Petroleum Gas (LPG). Dikutip dari jurnal berjudul Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan untuk Mendukung Substitusi BBM karya Imam Kholiq, pada dasarnya CNG terdiri dari metana. Sedangkan LPG adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya.
ADVERTISEMENT
Pengambilan gas bumi dilakukan dengan cara pengeboran dan hasilnya disalurkan melalui pipa. Kemudian, gas bumi akan naik ke dalam pipa tersebut untuk ditampung energinya.
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. Foto: Shutterstock
Gas bumi biasanya muncul bersamaan dengan adanya minyak bumi dan batu bara. Oleh karena itu, penambangan minyak bumi dan batu bara juga dapat mengambil gas bumi dari dalam tanah.
3. Batu Bara
Batu bara merupakan jenis bahan bakar fosil yang berbentuk padat. Bahan bakar fosil ini terbentuk dari endapan organik yang telah melalui proses pembatubaraan.
Perlu diketahui bahwa batu bara ini merupakan bahan bakar fosil yang diambil dari hasil tambang. Unsur yang membentuknya terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
(MSD)