Konten dari Pengguna

Batas Waktu Sholat Maghrib Menurut Pandangan Ulama

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 Februari 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 18 April 2023 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sholat maghrib. Foto: Freepik.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sholat maghrib. Foto: Freepik.
ADVERTISEMENT
Sholat maghrib merupakan satu-satunya sholat fardhu yang memiliki rakaat ganjil yakni 3 rakaat. Sebagaimana sholat fardhu lainnya, umat Muslim dianjurkan untuk menunaikan sholat maghrib di awal waktu.
ADVERTISEMENT
Dalil anjuran menyegerakan sholat maghrib adalah hadits dari Uqbah bin Amir ra. Dikutip dari buku Hidup bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh Daeng Naja, Rasulullah SAW bersabda:
“Umatku akan senantiasa dalam kebaikan atau fitrah selama mereka tidak mengakhirkan waktu sholat maghrib.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
Bahkan di beberapa daerah, saat waktu sholat maghrib tidak diberikan kesempatan untuk melakukan sholat sunnah antara adzan dan iqamah. Hal ini dikarenakan sebagian ulama menganggap batas waktu sholat maghrib hanya satu waktu yaitu saat matahari tenggelam.
Untuk mengetahui kapan batas waktu sholat maghrib yang benar, simak ulasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Batas Waktu Sholat Maghrib

Ilustrasi batas waktu sholat maghrib. Foto: Freepik.
Terdapat perbedaan batas waktu sholat maghrib di antara para ulama fikih. Saiyid Mahadir dalam buku Setelah Adzan Maghrib Mengapa Langsung Iqamah menjelaskan, sebagian ulama syafi’i berpendapat batas waktu sholat maghrib dimulai dari waktu adzan, wudhu, menutup aurat, iqamah, dan mengerjakan sholat 5 rakaat.
Sholat 5 rakaat terdiri dari 3 rakaat sholat maghrib dan 2 rakaat sholat ba’diyah maghrib. Sehingga tidak ada kesempatan untuk melaksanakan sholat sunnah sebelum maghrib.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa batas waktu sholat maghrib sangatlah pendek. Akan tetapi, sebagian ulama memandang waktu sholat maghrib lebih lama dari itu.
Ilustrasi batas waktu sholat maghrib. Foto: Freepik.
Menurut ulama madzab Hanafi dan Hambali, batas waktu sholat maghrib adalah terbenamnya matahari sampai hilangnya syafaq sebagai tanda masuknya waktu salat isya. Syafaq merupakan sebutan untuk cahaya mega kemerahan yang mucul setelah matahari terbenam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Waktu Shalat karangan Ahmad Sarwat, dasar dari pendapat di atas adalah hadits dari Abdullah bin Amar ra yang mengabarkan Rasulullah SAW bersabda, “Waktu maghrib sampai hilangnya shafaq (mega).” (HR. Muslim)
Sedangkan menurut Abu Hanifah, syafaq adalah warna keputihan yang muncul setelah mega merah di ufuk barat hilang. Dasarnya yaitu hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dan akhir waktu maghrib adalah hingga langit menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi)
Dengan demikian, waktu sholat maghrib tidaklah terlalu singkat, sehingga ada cukup waktu untuk mengerjakan sholat dua rakaat antara adzan dan iqomah. Sholat sunnah tersebut juga dianjurkan Rasulullah dalam sebuah riwayat hadits.
Mengutip buku Hidup bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Anas bin Malik ra mengatakan Rasulullah SAW bersabda;
ADVERTISEMENT
“Di antara setiap dua adzan (antara adzan dan iqamah) ada sholat, di antara setiap dua adzan (antara adzan dan iqamah) ada sholat, di antara setiap dua adzan (antara adzan dan iqamah) ada sholat, bagi yang mau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
(IPT)