Konten dari Pengguna

Bentuk Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Sanksi Hukumnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 April 2025 13:00 WIB
Ā·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer- Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UPN Veteran. Limo, Depok , Jawa Barat, Rabu (23/4/2025). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer- Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UPN Veteran. Limo, Depok , Jawa Barat, Rabu (23/4/2025). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 menjadi tahap penting bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Namun, di tengah berlangsungnya ujian, mencuat berbagai isu terkait praktik kecurangan yang menimbulkan keresahan.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, media sosial dihebohkan dengan dugaan kebocoran soal UTBK SNBT 2025. Dikutip dari laman Instagram UTBK SNBT, beredar unggahan di platform X yang menampilkan foto menyerupai naskah soal UTBK. Unggahan tersebut telah dilihat sebanyak puluhan ribu kali.
Selain itu, berbagai modus kecurangan juga marak terjadi seiring dengan perkembangan teknologi. Ingin tahu apa saja kecurangan UTBK SNBT 2025 yang terdeteksi? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Kecurangan UTBK SNBT 2025

Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer- Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) diĀ gedung Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Bersumber dari siaran pers berjudul Tanggapan Panitia SNPMB terkait Dugaan Kecurangan pada UTBK Tahun 2025 dalam channel YouTube SNPMB ID, Ketua Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, Eduart Wolok, mengungkapkan bahwa terdapat modus kecurangan yang berhasil diidentifikasi selama ujian berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Kasus kebocoran itu terjadi sejak 23 April. Ada 9 kasus yang dilaporkan. Pada 24 April, ada 5 kasus," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan di channel YouTube SNPMB ID, Jumat (25/4).
Hingga hari kedua UTBK, panitia SNPMB mencatat setidaknya terjadi 14 kasus kecurangan, setara dengan 0,0071 persen dari total peserta. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, berbagai modus kecurangan pada UTBK SNBT 2025 sebagian besar melibatkan pemanfaatan teknologi. Berikut beberapa modus yang berhasil terdeteksi:

1. Perekaman Layar Ujian

Ditemukan kasus peserta yang merekam layar ujian menggunakan ponsel maupun aplikasi screen recorder di komputer. Dengan metode ini, soal-soal yang muncul dapat disimpan untuk dipelajari kembali.

2. Penggunaan Remote Desktop

Ada pula modus lain yang lebih canggih, yaitu menggunakan layanan remote desktop. Melalui teknik ini, peserta dapat mengakses komputer ujian dari jarak jauh, memungkinkan orang lain di luar ruangan membantu mengerjakan soal.
ADVERTISEMENT

3. Kamera Mikro Tersembunyi di Tubuh

Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer- Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UPN Veteran. Limo, Depok, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Tim pengawas juga mendeteksi penggunaan kamera mikro yang disembunyikan di bagian tubuh, seperti di behel gigi hingga kuku. Kamera ini berfungsi untuk mengambil gambar soal ujian, lalu mengirimkannya kepada pihak ketiga yang bisa memberikan jawaban secara real time.

4. Kamera yang Disisipkan di Pakaian

Selain itu, ditemukan juga kamera mikro yang tersembunyi di aksesori pakaian, misalnya di balik kancing baju atau ikat pinggang. Perangkat ini didesain sedemikian rupa agar tidak terdeteksi oleh alat keamanan seperti metal detector di lokasi ujian.

5. Penyelundupan HP di Sepatu atau Tubuh

Beberapa peserta kedapatan menyembunyikan ponsel di dalam sepatu atau menempelkannya ke badan. Meski metode ini bukan hal baru, masih banyak peserta yang nekat menggunakannya sebagai cara curang untuk mengikuti ujian.

6. Pemilihan Lokasi Ujian yang Jauh

Modus selanjutnya melibatkan peserta yang sengaja memilih lokasi UTBK jauh dari kampus tujuan mereka. Misal, terdapat peserta yang asal sekolahnya di Makassar, namun memilih perguruan tinggi di Yogyakarta dan Bandung, sementara lokasi ujiannya justru di Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Secara praktis, kondisi ini tidak salah. Namun, anomali tersebut tetap perlu didalami lebih lanjut. Sebab, ada kasus di mana peserta sengaja memilih lokasi ujian jauh dengan niat melakukan kecurangan tertentu.

Sanksi bagi Peserta

Suasana pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk perguruan tinggi di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Eduart menyatakan bahwa pelaku kecurangan akan dikenai sanksi lanjutan, yaitu dikeluarkan dari proses seleksi dan kehilangan kesempatan untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri.
"Kita tak akan menolerir sama sekali tindak kecurangan. Soal tadi ditemukan kecurangan atau tidak, itu otomatis kita diskualifikasi. Dan bisa saja bukan hanya di UTBK, tapi di seluruh sistem penerimaan perguruan tinggi negeri," tegas Ketua SNPMB 2025, Eduart Wolok dalam YouTube SNPMB ID, Jumat (25/4).
Selain itu, jika kecurangan dilakukan dengan modus yang telah direncanakan atau disengaja, pihak penyelenggara akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera sekaligus menjaga integritas UTBK.
ADVERTISEMENT
(ANB)