Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Berita Hari Ini: 5 Hal Unik di Jakarta yang Punah Termakan Zaman
22 Oktober 2018 18:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Monumen Tugu Tani terletak di dekat Stasiun Gambir , Jakarta. (foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berikut 5 hal unik di Jakarta yang sekarang sudah tidak ada lagi:
1. Gerbang Amsterdam, Batavia
Di abad ke-19 Gerbang Amsterdam atau Amsterdamsche Poort merupakan sisa satu-satunya dari benteng yang ada di Batavia. Saat itu, gerbang ini berfungsi seperti pintu masuk menuju Batavia. Gerbang ini dulunya berada di kawasan Kota Tua di antara jalan Cengkeh dan jalan Tongkol. Namun pada tahun 1950 gerbang ini dihancurkan karena dianggap mengganggu lalu lintas.
ADVERTISEMENT
2. Tugu Singa di Lapangan Banteng
Pada masa lalu, Lapangan Banteng dikenal dengan sebutan Lapangan Singa (Waterlooplein) karena di tengah-tengah lapangan terpancang tugu peringatan dengan patung singa di atasnya. Tugu itu memperingati pertempuran di Waterloo, pertempuran terakhir Napoleon. Saat ini, patung itu diganti dengan tugu peringatan Pembebasan Irian Barat dengan patung manusia yang tergambarkan terlepas dari ikatan rantai.
3. Trem di Jakarta
Siapa sangka di Indonesia dulunya mempunyai moda transportasi berupa trem. Trem mulai resmi dioperasikan oleh pemerintah kolonial Belanda tahun 1869, berawal dari trem kuda hingga trem listrik. Namun pada tahun 1962, trem resmi tidak lagi beroperasi karena dianggap tidak cocok di kota besar.
4. Hotel Des Indes
Hotel yang dijadikan tempat penandatanganan perjanjian Roem-Royen ini berdiri pada tahun 1829. Hotel ini di masa itu merupakan hotel paling mewah di Asia. Setelah kemerdekaan Indonesia, hotel itu berganti nama menjadi Duta Indonesia. Sayangnya pada tahun 1971, hotel ini dibongkar dan dijadikan pertokoan.
ADVERTISEMENT
5. Bemo
Siapa yang tidak mengetahui bemo? kependekan dari becak motor ini mulai beroperasi pada tahun 1962 dalam rangka menyambut Ganefo di Jakarta . Bemo dioperasikan sebagai pengganti becak yang dianggap lambat. Kendaraan motor beroda tiga ini pada tahun 2017 resmi dilarang beroperasi karena dianggap sudah tidak laik jalan.
Follow akun Berita Hari Ini untuk mendapat informasi hari ini di kumparan!