Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bolehkah Minum Susu Setelah Minum Obat? Begini Penjelasannya
12 Juli 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki kebiasaan yang beragam dalam mengonsumsi obat . Misalnya minum obat dengan pisang atau minum teh. Tidak jarang, ada pula yang minum susu setelah minum obat dengan alasan tertentu.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu dipahami bahwa ada beberapa jenis obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan makanan atau minuman tertentu. Pasalnya, mencampurkan obat dengan makanan atau minuman bisa menimbulkan efek saling menguatkan atau menetralisir yang dapat merugikan pasien.
Pasien mungkin tidak menyadari bahwa makanan atau minuman yang dianggap sehat dapat memiliki konsekuensi yang parah. Terutama jika diminum bersamaan atau setelah minum obat.
Alih-alih sembuh, kebiasaan itu justru bisa membuat sakit semakin parah atau bahkan memicu komplikasi penyakit lain. Lantas, bagaimana jika pasien minum susu setelah minum obat?
Bolehkah Minum Susu Setelah Minum Obat?
Banyak orang yang memperdebatkan bolehkah minum susu setelah minum obat atau tidak. Sebagian berpendapat boleh, sebagian lagi percaya bahwa susu tidak baik dikonsumsi setelah minum obat. Sebenarnya, boleh atau tidaknya minum susu setelah mengonsumsi obat tergantung dari jenis obatnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip The Pharmaceutical Journal, ada beberapa jenis obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan susu atau setelah minum obat dengan jarak waktu yang pendek. Hal ini karena susu dapat mengikat sebagian besar obat sebelum diserap tubuh.
Produk susu ini termasuk juga yogurt dan keju. Obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi dengan susu adalah antibiotik, seperti tetrasiklin, doksisiklin, dan ciprofloxacin.
Antibiotik yang dikonsumsi secara oral dapat bekerja efektif apabila diserap oleh tubuh. Obat oral harus diserap melalui saluran pencernaan sehingga dapat masuk ke aliran darah.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap obat secara efektif. Di antaranya jumlah kadar asam di perut dan adanya unsur-unsur nutrisi tertentu, seperti kalsium.
ADVERTISEMENT
Beberapa jenis obat yang termasuk antibiotik memiliki kandungan yang akan bereaksi dengan susu. Mineral yang terkandung dalam susu seperti kalsium dan magnesium akan mengikat antibiotik dan membentuk zat yang tidak larut sehingga obat tidak dapat diserap oleh tubuh.
Akan tetapi, bukan berarti pasien tidak bisa mengonsumsi susu selama menjalani pengobatan. Kebanyakan jenis antibiotik diminum setelah makan. Pasien dapat minum susu dengan memberikan jeda selama 2-3 jam baik sebelum atau sesudah mengonsumsi obat untuk mencegah interaksi obat dengan susu.
Di sisi lain, terdapat obat-obatan yang dianggap aman apabila dikonsumsi dengan susu. Pasalnya, susu dapat mengurangi efek samping dari penggunaan obat tertentu, seperti iritasi lambung, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.
Mengutip National Health Service (NHS), beberapa jenis obat yang dapat mengakibatkan iritasi lambung, mual, dan muntah, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah atau mengurangi efek samping yang dialami, obat-obatan tersebut bisa dikonsumsi dengan minum susu. Berbeda dengan antibiotik, reaksi susu pada beberapa obat di atas dapat membantu penyerapan obat ke aliran darah serta meningkatkan kebutuhan kalsium dalam tubuh.
(SFR)