Cara Melihat Puncak Hujan Meteor Lyrid 2025, Ini Waktu Terbaiknya

Ilustrasi hujan meteor. Foto: Sergei Gapon/AFP

Hujan meteor lyrid merupakan fenomena tahunan yang terjadi di setiap bulan April. Pada tahun ini, lyrid sudah aktif sejak tanggal 16, dan akan mencapai puncaknya pada 22 April 2025.

Mengutip laman Time and Date, lyrid adalah salah satu hujan meteor tertua. Bola apinya terbentuk dari serpihan komet Thatcher yang membutuhkan waktu sekitar 415 tahun untuk mengorbit matahari.

Dinamakan lyrid karena meteor ini seperti datang dari konstelasi bintang lyra yang mirip kecapi. Kenyataannya, arah datang lyrid ditentukan oleh gerakan bumi saat melewati puing-puing yang ditinggalkan komet Thatcher.

Lantas, bagaimana cara melihat puncak hujan meteor lyrid 2025? Simak panduannya dalam artikel ini.

Waktu Terbaik Melihat Hujan Meteor Lyrid 2024

Ilustrasi hujan meteor. Foto: Sergei Gapon/AFP

Dikutip dari laman Space, waktu terbaik untuk melihat hujan meteor lyrid pada tahun ini adalah saat dini hari, sekitar pukul 3-4 pagi waktu setempat. Di Indonesia, fenomena alam ini bisa diamati mulai pukul 23.00 WIB pada 21 April, hingga fajar menyingsing di tanggal 22 April 2025.

Meskipun parade hujan meteor terjadi sepanjang malam, tapi biasanya baru akan terlihat jelas saat langit berada pada titik tergelapnya, yakni dini hari. Saat itu pula, biasanya titik radian (titik di langit tempat lyrid muncul) telah mencapai puncak tertinggi di langit.

Semakin tinggi titik radian, semakin banyak pula meteor yang mungkin terlihat. Ketika mencapai puncaknya, ada sekitar 18 meteor per jam yang akan jatuh.

Cara Melihat Puncak Hujan Meteor Lyrid 2025

Ilustrasi hujan meteor. Foto: Sergei Gapon/AFP

Berdasarkan penjelasan di laman Time and Date, tidak perlu peralatan khusus atau keterampilan yang mumpuni untuk melihat hujan meteor lyrid. Anda bisa melihatnya dengan mata telanjang, asalkan langit cerah dan tidak ada polusi cahaya.

Berikut cara melihat puncak hujan meteor lyrid 2025 sebagai panduan:

Baca Juga: 5 Destinasi Terbaik di Asia Pasifik untuk Menyaksikan Hujan Meteor Geminid

(DEL)