Konten dari Pengguna

Cara Membaca Alquran dengan Tartil yang Baik dan Benar

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Oktober 2022 17:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 22 Februari 2023 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara membaca Alquran dengan tartil. Foto: G.Tbov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara membaca Alquran dengan tartil. Foto: G.Tbov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Umat Muslim tidak diperkenankan membaca Alquran secara sembarangan. Disunnahkan bagi mereka untuk membacanya dengan cara tartil dan memperhatikan tajwid yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Tartil merupakan salah satu metode membaca Alquran. Membaca Alquran dengan tartil maksudnya membaca tanpa tergesa dan perlahan-lahan sehingga seseorang dapat lebih mudah meresapi makna ayat yang dibacanya.
Membaca Alquran dengan tartil sangat dianjurkan, sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya, “Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzammil: 4)
Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Janganlah kau gerakkan lidahmu untuk (membaca) Alquran karena hendak cepat-cepat menguasainya. Atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.” (QS. Al-Qiyamah: 16-17)
Selain tartil, ada beberapa metode membaca Alquran yang lain, yaitu tahqiq, hadr, dan tadwir. Tahqiq adalah membaca Alquran dengan tenang, hadr artinya membaca cepat, sedangkan tadwir merupakan kombinasi tartil dan hadr.
Bagi yang belum paham bagaimana cara membaca Alquran dengan tartil yang baik dan benar, beberapa tips di bawah ini bisa menjadi panduan.
ADVERTISEMENT

Cara Membaca Alquran dengan Tartil

Ilustrasi Al-quran. Foto: Din Mohd Yaman/Shutterstock

1. Memahami Hukum Tajwid

Ust. Khalillurrahman El-Mahfani dalam buku Belajar Cepat Ilmu Tajwid menjelaskan, tajwid adalah membaguskan bacaan huruf-huruf atau kalimat-kalimat Alquran satu per satu dengan terang, teratur, perlahan, dan tidak terburu-buru sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
Pengucapan huruf hijaiyah yang fasih dan benar dalam metode tartil hanya bisa dicapai jika seorang Muslim mengerti teori dasar ilmu tajwid tersebut. Dengan begitu, ia paham kapan harus mendengungkan, menebalkan, serta memanjangkan dan memendekkan bacaan.
Setelah memahaminya, umat Muslim harus berusaha menerapkannya setiap membaca Alquran. Selain agar bacaannya lebih tepat, kebiasaan ini juga bisa memudahkan seseorang terbiasa membaca Alquran dengan tartil.

2. Membaca Setiap Huruf Sesuai Makhraj

Membaca Alquran dengan tartil juga bisa dilakukan dengan mempelajari tahsin, yaitu memperbaiki kualitas bacaan Alquran sesuai makhraj huruf, sifat huruf, maupun keindahan bacaan.
ADVERTISEMENT
Makhraj sendiri merupakan tempat keluarnya huruf hijaiyah. Berdasarkan wilayah, makhraj huruf terbagi menjadi lima tempat, yaitu bibir, lidah, tenggorokan, rongga tenggorokan dan mulut, serta rongga hidung. Umat Muslim hendaknya memahami makhraj apa yang mewakili setiap huruf hijaiyah, sehingga bacaannya lebih jelas dan tepat.
Ilustrasi membaca Alquran. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP

3. Membaca dengan Penuh Penghayatan

Membaca Alquran bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban, tetapi juga memahami apa yang disampaikan Allah kepada umat-Nya. Oleh sebab itu, umat Muslim dianjurkan membaca Alquran dengan penuh penghayatan agar memperoleh hikmah dari ayat yang dibacanya.
Dengan menghayati ayat demi ayat, isi kandungan Alquran pun semakin mudah dipahami dan diresapi ke dalam hati. Dengan begitu, umat Muslim cenderung membacanya dengan perlahan alias tartil.

4. Memperjelas dan Memperindah Suara

Memperjelas dan memperindah suara ketika membaca Alquran termasuk dalam adab membaca Alquran. Rasulullah mendorong umatnya untuk membaca Alquran sebagus dan semerdu mungkin. Beliau bersabda:
ADVERTISEMENT
Tidak termasuk golongan kami orang-orang yang tidak memperindah suaranya ketika membaca Alquran.” (HR. Bukhari)
(ADS)