Konten dari Pengguna

Cara Membuat Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 Guru Penggerak

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 Agustus 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara membuat jurnal refleksi dwi mingguan Guru Penggerak. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara membuat jurnal refleksi dwi mingguan Guru Penggerak. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon Guru Penggerak (CGP) akan diminta menulis jurnal refleksi setiap dua minggu sekali. Dalam jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.4, CGP perlu menjabarkan perasaan, gagasan, dan pengalamannya selama mempelajari budaya positif di sekolah.
ADVERTISEMENT
Guru Penggerak adalah program pelatihan guru-guru di seluruh Indonesia yang diselenggarakan secara daring selama enam bulan. Selama program berlangsung, CGP akan mempelajari tiga paket modul dengan berbagai macam topik yang berkaitan dengan kepemimpinan.
Tak hanya membaca modul materi, ada beberapa aktivitas yang perlu dilakukan oleh CGP, seperti berdiskusi, mengerjakan soal latihan, hingga menulis jurnal refleksi.

Cara Membuat Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4

Ilustrasi cara membuat jurnal refleksi dwi mingguan Guru Penggerak. Foto: Pexels.
Menulis jurnal refleksi membutuhkan latihan dan pembiasaan agar manfaatnya dapat terasa. Agar dapat menulis jurnal secara terstuktur, CGP dapat menggunakan model atau teknik-teknik refleksi diri.
Setidaknya, ada 9 metode refleksi yang dapat digunkan oleh CGP, tetapi yang paling banyak digunakan adalah model 4F (Facts, Feelings, Findings, dan Future). Metode refleksi 4F dikembangkan oleh seorang pakar pelatihan guru dan fasilitator bernama Dr. Roger Greenaway.
ADVERTISEMENT
Berikut cara penulisan modul 4F dalam jurnal refleksi dwi mingguan Guru Penggerak beserta contohnya yang dikutip dari video YouTube berjudul Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4 - Budaya Positif di channel Miss Yunita.

1. Facts (Peristiwa)

Refleksi dengan metode 4F dimulai dengan menceritakan pengalaman CGP selama mengikuti pembelajaran atau saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas. Sebutkan apa saja hal-hal baik yang dialami dalam proses tersebut.
Guru juga dapat menceritakan hambatan selama proses pembelajaran dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.
Contoh: Setelah mempelajari modul ini, saya menyadari bahwa ternyata selama ini tindakan yang saya lakukan dalam menangani murid yang melakukan kesalahan masih kurang baik. Saya juga masih belum bisa menempatkan posisi kontrol sebagai guru dengan tepat.
ADVERTISEMENT

2. Feelings (Perasaan)

Pada bagian ini, CGP dapat memberikan gambaran perasaan selama pembelajaran berlangsung. Ceritakan apa yang CGP rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas dan mengapa perasaan tersebut muncul.
Contoh: Saya merasa senang dan antusias selama pembelajaran berlangsung karena saya mendapat pengetahuan baru terkait segitiga restitusi. Pengetahuan tersebut saya langsung terapkan selama mengajar. Saya sangat bersemangat dalam menerapkan praktik segitiga restitusi ketika mengajar dan juga saat berbagi pemahaman dengan rekan sejawat. Hal yang membuat saya senang dan bersemangat adalah respons positif dari peserta didik dan rekan sejawat terhadap aksi nyata yang saya lakukan.

3. Findings (Pembelajaran)

Setelah menjabarkan perasaannya, guru dapat menuliskan pelajaran-pelajaran baru yang didapat selama pembelajaran.
Contoh: Pelajaran-pelajaran baru yang saya dapatkan selama proses pembelajaran sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

4. Future (Penerapan)

Di akhir tulisan, CGP bisa menuliskan hal-hal yang bisa dilakukan dengan lebih baik jika mereka terus melakukan praktik baik yang sama di masa depan.
Contoh: Tidak tergesa-gesa dalam mengambil tindakan saat peserta didik melakukan kesalahan. Saya perlu mencari tahu akar masalah dan kebutuhan dasar murid itu yang tidak terpenuhi sebelum merencanakan restitusi. Saya juga akan melibatkan murid dalam pemecaan masalah yang mereka hadapi.
(GLW)