Konten dari Pengguna

Cara Mencapai Keikhlasan dalam Beribadah Menurut Ajaran Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Januari 2023 11:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara mencapai keikhlasan dalam beribadah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara mencapai keikhlasan dalam beribadah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, keikhlasan merupakan salah satu syarat utama diterimanya amal ibadah seseorang. Karena itu, amal ibadah yang tidak didasari dengan keikhlasan akan menjadi sia-sia. Lantas, bagaimana cara mencapai keikhlasan tersebut?
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Berlabuh di Sidratul Muntaha karya KH. Muhammad Sholikhin, keikhlasan merupakan rahasia antara Allah dan hamba-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat melihat dan mengukur keikhlasan seseorang, termasuk para malaikat dan setan.
Meski sulit untuk diterapkan, keikhlasan tetap dapat tercapai ketika seseorang berupaya dengan sungguh-sungguh. Bagi Anda yang ingin menumbuhkan keikhlasan dalam beribadah, simak ulasan berikut ini.

Cara Mencapai Keikhlasan dalam Beribadah

Ilustrasi cara mencapai keikhlasan dalam beribadah. Foto: Unsplash
Dihimpun dari laman Kementerian Agama Provinsi Aceh, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan seorang Muslim untuk mencapai keikhlasan dalam beribadah.

1. Banyak berdoa agar diberi keikhlasan

Keikhlasan adalah bentuk kasih sayang dan karunia yang Allah sematkan dalam hati manusia. Rasa tersebut hanya diberikan atas izin Allah yang maha membolak-balikan hati manusia.
ADVERTISEMENT
Karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk berdoa dan meminta sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT agar diberikan hati yang ikhlas dalam beribadah. Salah satu doa ikhlas yang sering dibaca Umar bin Khattab ra adalah sebagai berikut.
اللهمَّ اجعل عملي كُلّه صالحًا، واجعله لِوَجهِك خالصًا، ولا تجعل لأحد فيه شيئًا
Artinya: “Ya Allah, jadikan seluruh amalku bernilai kebaikan, dan jadikanlah amal tersebut benar-benar ikhlas hanya untuk wajah-Mu, dan jangan jadikan sedikit pun dari amal tersebut untuk siapa pun (selain Engkau).” (Jaamiul Masail karya Ibnu Taimiyyah)

2. Selalu menghadirkan kebesaran Allah dan memandang kecil amal ibadah yang sudah dilakukan

Salah satu hal yang dapat merusak amalan dan ibadah seorang hamba adalah rasa puasnya terhadap diri sendiri. Perbuatan semacam ini akan memperkeruh keikhlasan, bahkan mencabut pahala setelah ia berusah payah melakukannya.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari hal tersebut, umat Muslim perlu selalu menghadirkan kebesaran Allah dan memandang kecil amal ibadah yang dikerjakannya. Munculkan perasaan bahwa Allah adalah dzat yang Maha Besar agar terhindar dari perasaan sombong atau riya saat melakukan sesuatu.

3. Menyembunyikan amal ibadah

Seseorang yang ingin mencapai keikhlasan dalam beribadah tentu tidak perlu memikirkan pandangan orang lain. Amal ibadah yang dilakukannya harus senantiasa ditujukan kepada Allah, bukan agar diingat manusia.
Semakin amal ibadah tersebut disembunyikan, semakin besar pula peluang diterimanya. Menyembunyikan amal ibadah juga akan mendekatkan seorang Muslim pada keikhlasan sebagaimana hadist berikut.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ يَومَ القِيَامَةِ في ظِلِّهِ، يَومَ لا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ، ومنهَا: وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فأخْفَاهَا حتَّى لا تَعْلَمَ شِمَالُهُ ما صَنَعَتْ يَمِينُهُ.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Di antaranya: seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah, lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1423 dan Muslim no. 1031)

4. Selalu melihat orang yang lebih baik dari diri sendiri

Saat beramal saleh, lihat kembali orang-orang di sekitar yang lebih baik dari diri sendiri. Hal ini dilakukan untuk meredam perasaan sombong yang sewaktu-waktu dapat muncul tanpa disadari.
Selalu jadikan para Nabi dan orang-orang saleh lainnya sebagai panutan dalam beramal seperti perintah Allah SWT dalam ayat berikut:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ فَبِهُدٰىهُمُ اقْتَدِهْۗ
Artinya: “Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.” (QS. Al-An’am: 90)
ADVERTISEMENT
(AAA)