Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Cara Pemilihan Paus di Vatikan, Ini Tahapan Lengkapnya
23 April 2025 10:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apabila seorang Paus wafat atau mengundurkan diri karena sudah tidak bisa menjalankan tugas, maka Tahta Suci akan dinyatakan kosong. Selanjutnya, Gereja Katolik Roma akan mengadakan pemilihan Paus baru yang dikenal dengan sebutan konklaf.
ADVERTISEMENT
Proses pemilihan ini merupakan sebuah tradisi sakral yang sudah dilakukan selama berabad-abad. Pemilihan Paus akan dilakukan oleh para kardinal yang telah dipilih oleh Paus sebelumnya, dan berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan.
Bagi para umat yang ingin mengetahui proses dan cara pemilihan Paus di Vatikan, simak tahapannya berikut ini.
Cara Pemilihan Paus di Vatikan
Dalam tradisi Gereja Katolik, pemilihan paus dilakukan dengan cara yang telah ditetapkan secara turun temurun. Mengutip laman United States Conference of Catholic Bishops, proses resmi pemilihan Paus baru oleh Gereja Katolik Roma dikenal dengan istilah konklaf.
Proses konklaf sendiri dilakukan tertutup, di mana para kardinal dikumpulkan di Kapel Sistina untuk berdiskusi dan memilih Paus tanpa pengaruh eksternal. Mengutip laman The Catholic Thing, para Kardinal yang terpilih adalah di bawah usia 80 tahun.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sebatas proses pemilihan biasa, konklaf juga merupakan tradisi yang sarat makna spiritual bagi Gereja Katolik. Selama proses berlangsung, Dewan Kardinal akan melakukan meditasi dan berdoa agar diberikan petunjuk dalam memilih Paus baru bagi umat katolik di seluruh dunia.
Dikutip dari laman The Telegraph, berikut tahapan proses pemilihan Paus atau konklaf:
1. Kedatangan Kardinal
Pada tahap pertama, para Kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Roma dan mengikuti misa khusus bernama Pro Eligendo Romano Pontifice di Basilika Santo Petrus. Misa ini menjadi ajang doa bersama untuk memohon tuntunan Roh Kudus dalam proses pemilihan.
2. Menuju Kapel Sistina
Setelah misa, para Kardinal mengenakan jubah merah, dan menuju Kapel Sistina. Mereka berjalan kaki atau menggunakan kendaraan khusus jika tidak memungkinkan berjalan. Diiringi nyanyian Litany of Saints, mereka memasuki kapel dengan penuh kekhidmatan.
ADVERTISEMENT
3. Pengucapan Sumpah
Setibanya di Kapel Sistina, masing-masing Kardinal mengucap sumpah rahasia dalam bahasa Latin, sambil meletakkan tangan di atas Alkitab. Sumpah ini menegaskan komitmen dalam menjaga kerahasiaan penuh selama Konklaf berlangsung.
4. Pengosongan Kapel
Setelah semua sumpah diucapkan, terdengar seruan “Extra omnes” yang menandai semua orang non-Kardinal harus keluar dari kapel. Hanya para Kardinal yang memiliki hak suara yang diperbolehkan tetap berada di dalam.
5. Pemungutan Suara
Kemudian, pintu Kapel Sistina ditutup rapat dan pemungutan suara dimulai. Kardinal duduk di kursi yang telah disusun mengelilingi meja, dan satu per satu mereka menuliskan nama pilihannya pada surat suara bertuliskan Eligo in Summum Pontificem, yang berarti “Saya memilih sebagai Paus tertinggi.”
ADVERTISEMENT
(ANB)