Ciri-Ciri Istri yang Baik Menurut Islam beserta Dalilnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 Mei 2023 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi istri yang baik menurut Islam (Pexels).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi istri yang baik menurut Islam (Pexels).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Istri yang baik menurut Islam memiliki ciri-ciri tersendiri dan biasanya melekat pada karakter wanita salihah. Mereka adalah orang-orang yang mulia di mata Allah dan akan mendapat balasan surga.
ADVERTISEMENT
Kedudukan istri dalam keluarga sangat penting karena tanpa mereka suami tidak akan mampu membangun rumah tangga yang baik. Dan salah satu teladan dari istri yang baik dalam Islam adalah para istri Rasulullah, termasuk Khadijah, wanita yang dipilih sebagai ahli surga.
Penasaran apa saja ciri-ciri istri yang baik menurut Islam? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

5 Ciri-Ciri Istri yang Baik Menurut Islam

Ilustrasi istri yang baik menurut Islam (Pexels).
Untuk menjadi istri yang baik tidaklah susah karena Allah SWT telah memberikan petunjuk lewat Al-Quran dan Rasulullah SAW juga telah berpesan melalui sejumlah hadis. Berikut lima di antara cirinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Taat kepada Allah

Salah satu ciri istri baik dalam Islam adalah mereka yang taat kepada Tuhannya, yaitu Allah. Artinya mereka menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk ketaatan itu disebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya maka dikatakan padanya: ‘Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.’” (HR. Ahmad).
Tetapi bagi yang tidak taat kepada Allah, seperti istri Nabi Nuh dan Luth, maka akan masuk ke dalam neraka seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 10 berikut:
ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ.
Artinya: Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang kufur, yaitu istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah (tanggung jawab) dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, lalu keduanya berkhianat kepada (suami-suami)-nya.
ADVERTISEMENT
Mereka (kedua suami itu) tidak dapat membantunya sedikit pun dari (siksaan) Allah, dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).”
Menurut tafsir Kemenag, bentuk pengkhianatan istri Nabi Nuh yaitu menuduh suaminya gila. Sedangkan istri Nabi Luth menggiring agar kaum suaminya berbuat tak wajar dan tak sopan kepada para malaikat yang menjadi tamu mereka.

2. Patuh terhadap suami dan mampu menjaga diri

Suami adalah kepala dalam sebuah keluarga. Oleh karenanya seorang istri yang baik hendaknya mematuhi perkataan maupun perintah suaminya. Mereka juga harus mendapat izin suami untuk melakukan berbagai hal, termasuk keluar rumah.
Seorang istri juga harus bisa menjaga diri dan kehormatannya, baik saat ada maupun tidak ada suaminya seperti bunyi hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
خَيْرُ النِّسَاءِ الَّتِي اِذَا نَظَرْتَ اِلَيْهَا سَرَّتْكَ وَاِذَا اَمَرْتَهَا اَطَاعَتْكَ وَاِنْ غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي مَالِكَ وَنَفْسِهاَ
Artinya, "Sebaik-baik perempuan adalah yang apabila engkau melihatnya ia menyenangkan hatimu, dan apabila engkau menyuruhnya ia mengikuti perintahmu,
Dan apabila engkau tidak berada di sampingnya ia memelihara hartamu dan menjaga dirinya." (HR. Ibnu Jarir dan al-Baihaqi).
Tetapi perlu diingat, tidak semua perintah suami harus dituruti apalagi yang mengarah pada larangan Allah atau bertentangan dengan agama. Salah satu contoh sederhana yaitu permintaan untuk berjima di siang hari saat bulan Ramadhan.

3. Mampu mengurus rumah tangga dengan baik

Humairoh Fani dalam buku 25 Panduan Menjadi Suami dan Istri yang Diridhai Allah menyebut istri yang baik harus pandai mengurus rumah tangga. Bahkan meski mereka sibuk dengan pekerjaan di luar rumah, tetap tidak boleh lalai terhadap urusan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Sebab itu adalah kewajiban mereka sebagai seorang istri dan Rasulullah pernah bersabda, “Dan istri adalah pemimpin bagi penghuni rumah suaminya dan anak-anaknya. Ia bertanggung jawab atas mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Menjaga aib suami

Karakter istri baik lainnya dalam Islam yaitu mampu menjaga aib suami, baik kekurangan maupun rahasia lainnya. Hal ini bertujuan agar kehormatan suami dan keluarga tetap terjaga sebagaimana disebut dalam surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
Artinya, "Mereka (istrimu) adalah pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi mereka."
Menurut Humairoh dalam buku yang sama, maksud penggalan ayat itu adalah sepasang suami istri hendaknya saling menutupi keburukan masing-masing. Apabila aib itu diumbar oleh seorang istri, maka sama saja mereka mempermalukan diri sendiri.
ADVERTISEMENT

5. Menjaga lisan dari perkataan yang buruk dan menyakitkan

Dalam surat Al-Baqarah ayat 83 Allah perintahkan setiap Muslim untuk mengucap kata yang baik kepada sesama manusia. Rasulullah SAW pun telah bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (HR. Muslim).
Hadis itu menekankan pentingnya seorang istri bertutur kata baik kepada suami yang merupakan kepala keluarga. Sikap ini harus dimiliki setiap istri agar terhindar dari perselisihan dalam keluarga.
(NSA)