Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Ciri-ciri Orang yang Ikhlas Beramal dan Keutamaan yang Didapatkannya
6 Oktober 2021 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ikhlas adalah bentuk amalan hati yang tidak bisa dilihat dan salah satu syarat diterimanya suatu ibadah. Beramal atau beribadah dengan ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan kepada yang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam kitab Mu’jam al Wasith, ikhlas berarti jernih atau murni. Sedangkan menurut Al Jurjani dalam al ta’rifat, ikhlas berarti tidak mencari pujian dalam beramal.
Allah memerintahkan hamba-Nya untuk beramal dengan ikhlas seperti yang tercantum dalam surat Al Bayyinah ayat 5:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Artinya: Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Ada beberapa ciri-ciri orang yang ikhlas beramal. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut!
Ciri-Ciri Orang yang Ikhlas Beramal
Menurut Dzun Nun Al Misri dalam buku Ikhlas Tanpa Batas oleh 10 Ulama Psikologi Klasik, ada empat ciri-ciri orang yang ikhlas beramal, yaitu:
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri orang yang ikhlas beramal juga dijelaskan dalam Alquran surat Al An’am ayat 162 yang berbunyi: “Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta alam."
Allah juga kembali menegaskan dalam surat Al Furqon ayat 23, "Setiap orang yang beramal bukan karena Allah, maka amalan tersebut akan sia-sia."
Menurut pendapat Imam Fudhail bin Iyadh dalam buku Bebas Tes Surga Atau Neraka? oleh Muh. Akbar Nasrulah, orang yang ikhlas beramal bisa menyelamatkan dirinya dari dosa syirik dan penyakit hati. Sebaliknya, orang yang beramal karena manusia lain dianggap riya, sedangkan beramal untuk dipuji orang lain termasuk perbuatan syirik.
ADVERTISEMENT
Niat seseorang menjadi tolak ukur dalam beramal. Apabila niatnya benar, maka amalan yang dihasilkan pun benar. Sebaliknya, jika niatnya sudah salah maka amalan yang dihasilkan akan rusak dan sia-sia.
Hal ini sesuai dengan hadist nabi dalam buku Akhlak terpuji dan Kisah-Kisahnya oleh Wahyu Waskito, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya semua amalan tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang hanya akan memperoleh balasan sesuai dengan yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang melakukan ibadah harus selalu disertai rasa ikhlas karena Allah. Sebab, orang yang beramal dengan ikhlas akan mendapat ganjaran berupa surga di akhirat kelak.
Ada beberapa keutamaan yang bisa dipetik dari beramal dengan ikhlas. Apa saja?
ADVERTISEMENT
Keutamaan Beramal dengan Ikhlas karena Allah
Dikutip dari buku Bebas Tes Surga Atau Neraka?, keutamaan beramal dengan ikhlas adalah sebagai berikut:
(IPT)