Konten dari Pengguna

Ciri dan Penyebab Terjadinya Musim Kemarau di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
7 Januari 2021 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Musim Kemarau foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Musim Kemarau foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai negara tropis, Indonesia hanya mengalami dua musim, salah satunya adalah musim kemarau. Musim kemarau di Tanah Air cukup bervariasi, namun sebagian besar wilayah mengalami musim ini pada bulan April hingga Oktober.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, musim kemarau atau kering merupakan musim yang dipengaruhi oleh sistem muson. Di Indonesia, musim kemarau disebabkan oleh angin muson yang bertiup dari benua Australia.
Dalam kondisi ini, angin muson timur membawa hawa panas yang berasal dari gurun Australia. Kemudian, angin tersebut bergerak melewati Indonesia, sehingga wilayah Nusantara mengalami musim kemarau.
Musim kemarau dapat dikenali dengan beberapa ciri, di antaranya:
Ilustrasi Musim Kemarau foto: Unsplash
Selain angin muson, musim kemarau juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari fenomena alam hingga aktivitas manusia. Berikut adalah faktor penyebab musim kemarau di Indonesia:
ADVERTISEMENT

Fenomena El Nino

Melansir BMKG, El Nino adalah fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur. Fenomena ini dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Amerika Latin dan kemarau berkepanjangan di Indonesia.

Kondisi Geografis Indonesia

Letak Indonesia di garis khatulistiwa menyebabkan terjadinya dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Ketika terjadi musim kemarau, daerah sekitar khatulistiwa mulai kesulitan sumber air dan mengalami kekeringan.

Polusi Udara dan Kerusakan Alam

Tak hanya fenomena alam, aktivitas manusia dan polusi udara juga dapat memperparah musim kemarau. Rusaknya lingkungan dapat meningkatkan pemanasaran global dan memicu musim kemarau ekstrem.
(GTT)