Konten dari Pengguna

Contoh Aksi Nyata Modul 3.1 untuk Referensi CGP

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
2 Desember 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi nyata adalah salah satu aktivitas dalam Modul 3.1 yang mewajibkan CGP dalam membuat tugas. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Aksi nyata adalah salah satu aktivitas dalam Modul 3.1 yang mewajibkan CGP dalam membuat tugas. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Contoh aksi nyata Modul 3.1 perlu diketahui oleh peserta program Guru Penggerak agar tugas dapat disusun dengan benar. Bagi yang belum tahu, aksi nyata merupakan salah satu aktivitas dalam Modul 3.1 yang bertujuan melatih Calon Guru Penggerak (CGP) dalam pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan.
ADVERTISEMENT
Modul 3.1 sendiri merupakan bagian dari pembelajaran yang membahas pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin pembelajaran. Melalui modul ini, CGP diajak untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai kebajikan dalam berbagai situasi pembelajaran menggunakan metode dan strategi.
Bagi CGP yang sedang menyusun aksi nyata Modul 3.1, simak contoh aksi nyata Modul 3.1 yang dapat dijadikan sebagai referensi berikut ini.

Contoh Aksi Nyata Modul 3.1

Ilustrasi seseorang mencari contoh aksi nyata Modul 3.1. Foto: Pexels.com
Mengutip modul Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasi Nilai-nilai Kebijakan Sebagai Pemimpin oleh Andri Nurcahyani dan Diah S. Rajasa, CGP perlu mengerjakan tugas aksi nyata dan mengirimkannya pada platform LMS yang telah disediakan.
Dalam tugas ini, CGP diminta untuk mempraktikkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di lingkungan sekolah masing-masing. Berikut contoh tugas aksi nyata Modul 3.1:
ADVERTISEMENT

A. Deskripsi Kasus Singkat

Pada suatu hari, seorang wali kelas melaporkan keluhan dari wali siswa yang merasa khawatir terhadap anaknya. Kekhawatiran tersebut muncul setelah sang ibu menemukan percakapan WhatsApp antara anaknya dengan seorang guru, sebut saja Bapak X.
Isi percakapan tersebut dianggap melebihi batas hubungan profesional antara guru dan siswa. Karena itu, wali siswa merasa perlu berkonsultasi dengan pengacara dan mempertimbangkan untuk melaporkannya.
Namun, wali siswa enggan memberikan tangkapan layar percakapan tersebut, sehingga pihak sekolah tidak memiliki bukti kuat untuk memberikan teguran kepada guru tersebut.
Selain itu, wali siswa juga mengeluhkan jadwal latihan ekstrakurikuler yang sering kali melebihi batas waktu hingga menjelang maghrib, yang kebetulan juga diawasi oleh Bapak X. Ia mempertanyakan apakah sekolah memiliki aturan yang jelas terkait jam latihan ekskul.
ADVERTISEMENT
Untuk menyelesaikan kasus ini, pihak sekolah, bersama kepala sekolah, guru BK, dan wali kelas, memutuskan untuk memanggil siswa terlebih dahulu. Siswa menjelaskan bahwa percakapannya dengan guru hanyalah percakapan biasa, meski mungkin intensitasnya lebih dari hubungan formal.
Selanjutnya, wali siswa diundang untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Setelah proses mediasi, masalah ini diselesaikan tanpa dibawa ke ranah hukum, dan guru tersebut diberikan pembinaan serta peringatan agar lebih berhati-hati di masa mendatang.

B. Paradigma Dilema Etika

Dalam kasus ini, terdapat beberapa dilema etika yang harus dipertimbangkan, yaitu:
ADVERTISEMENT

C. Prinsip Pengambilan Keputusan

Beberapa prinsip yang digunakan dalam menyelesaikan masalah ini adalah:

D. 9 Langkah Pengambilan Keputusan

1) Mengenali Nilai yang Bertentangan
Dalam situasi ini, terdapat konflik antara nilai kepantasan dalam hubungan profesional dan etika perilaku guru.
2) Menentukan Pihak yang Terlibat
3) Mengumpulkan Fakta Relevan
4) Pengujian Benar atau Salah
ADVERTISEMENT
5) Pengujian Paradigma Benar dan Benar
Paradigma yang sesuai dengan kasus ini ialah individu lawan masyarakat (individual vs community) dan jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).
6) Melakukan Prinsip Resolusi
Pendekatan berbasis hasil akhir dan aturan untuk mencari solusi yang adil.
7) Investigasi Opsi Trilema
Guru dipanggil untuk mendapatkan pembinaan secara langsung.
8) Membuat Keputusan
Penyelesaian masalah secara kekeluargaan dengan wali siswa dan pembinaan kepada guru.
9) Refleksi Keputusan
Semua pihak sepakat menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Guru dan siswa menyadari kekhilafan masing-masing. Guru juga diingatkan untuk menjaga hubungan profesional di masa depan.
(SAI)