Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Contoh Jawaban Refleksi Kritis Modul 1.1 Guru Penggerak
24 Juni 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Modul 1.1 Guru Penggerak adalah modul pembelajaran dalam program Guru Penggerak yang membahas mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara. Melalui modul ini, calon guru penggerak (CGP) memperoleh pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip pendidikan yang diusung Ki Hajar Dewantara (KHD).
ADVERTISEMENT
Pada bagian Refleksi Kritis Modul 1.1 Guru Penggerak, CGP akan diberikan beberapa pertanyaan reflektif yang dirancang untuk membantu mereka memahami, merenungkan, serta menghayati nilai-nilai pendidikan KHD yang dijadikan sebagai dasar untuk menciptakan sosok "Guru Penggerak".
Agar lebih bawah, di bawah ini dijabarkan daftar pertanyaan Refleksi Kritis Modul 1.1 Guru Penggerak dan contoh jawaban yang dapat dijadikan referensi oleh CGP.
Daftar Pertanyaan Refleksi Kritis Modul 1.1 Guru Penggerak
Mengutip modul Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara yang disusun Simon Rafael, pada bagian refleksi kritis, ada dua jenis pertanyaan yang perlu dijawab oleh CGP, yakni:
1. Tulisan Refleksi Kritis
Tulisan refleksi kritis adalah bagian di mana CGP diminta untuk membuat tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan maksimum 500 kata. Tulisan ini dibuat berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah disediakan, yaitu:
ADVERTISEMENT
2. Harapan & Ekspektasi
Pada bagian ini, CGP diminta untuk menuliskan harapan dan ekspektasi yang diharapkan dari modul yang tengah dipelajari. CGP perlu menjawab beberapa pertanyaan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Contoh Jawaban Refleksi Kritis Modul 1.1 Guru Penggerak
Dikutip dari laman SIMPKB Guru Berbagai RPP, berikut contoh jawaban untuk tulisan refleksi kritis pada Modul 1.1. program Guru Penggerak yang dibuat oleh Alfan Hardiyansyah, S.Pd. SD.,M.Pd:
1. Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang dasar-dasar pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Ki Hajar Dewantara hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman.
ADVERTISEMENT
Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab, pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.
Berdasarkan pemikiran tersebut, saya sebagai seorang pendidik merasa selama ini belum memberikan apa yang menjadi kebutuhan anak. Selama ini, pembelajaran hanya sebagai transfer ilmu semata tanpa melihat kodrat alam dan kodrat zaman anak tersebut.
Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada, namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan terlebih dahulu. Guru sebagai agen perubahan seyogianya harus dapat mengutamakan dialog kritis ketika membawa misi transformasi. Boleh berjalan menuju perubahan asalkan tetap memegang teguh budaya dalam berdialog. Terutama menumbuhkan komunikasi yang baik dan santun kepada ekosistem sekolah, stakeholder, dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Perubahan yang dilakukan guru tidak menanggalkan asas konvergensi, yakni bagaimana pendidikan seharusnya menjadi jalan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan. Guru memandang keragaman peserta didik sebagai kekayaan dalam sebuah ruang kelas. Guru harus lepas dari belenggu menyamaratakan peserta didik. Guru sepatutnya berlaku sebagaimana seorang petani yang menyemai dan menumbuhkan beragam tanaman dengan perlakuan berbeda.
2. Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Menurut KHD ada 3 prinsip untuk melakukan perubahan atau sering disebut 3 asas Trikon, di antaranya yaitu: kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. Kontinuitas maksudnya adalah ketika belajar kita harus berkelanjutan. Kita tidak boleh melupakan budaya dan sejarah dalam melakukan perubahan.
Konvergensi maksudnya adalah pendidikan harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita. Dan yang terakhir adalah konsentris maksudnya adalah pendidikan harus menghargai keberagaman dan memerdekakan pembelajar. Jadi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan itu memerdekakan.
ADVERTISEMENT
Dengan mempelajari modul 1.1 ini sebagai seorang pendidik, pemikiran saya mulai terbuka bahwa seorang guru harus tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada dengan tetap menjadi filter bagi anak didiknya terhadap segala perubahan yang ada. Kemudian seorang guru harus menjadi agen perubahan dengan tetap memegang teguh budaya dalam berdialog.
3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
Langkah awal yang akan saya terapkan agar kelas yang saya ampu bisa mencerminkan pemikiran KHD adalah dengan meyakinkan diri sendiri bahwa setiap anak memiliki bakat dan minat masing-masing sesuai kodrat alamnya. Tugas saya sebagai pendidik adalah menuntun kodrat alam tersebut agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan bisa mengikuti kodrat zamannya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, saya akan mencoba menerapkan pembelajaran yang berbasis permainan karena kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa menyenangkan bagi anak-anak. Lalu, saya akan mencoba pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan anak. Artinya, saya sebagai seorang guru akan memberikan ruang, kesempatan, dan fasilitas seluas-luasnya agar anak mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bisa mengembangkan bakat dan minat pada diri anak-anak didik saya.
Untuk bagian harapan dan ekspektasi, peserta CGP dapat menuliskan harapan dan ekspektasi personal yang tentunya dikaitkan dengan nilai-nilai pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Berikut contoh jawabannya yang dapat dijadikan sebagai referensi:
1. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
ADVERTISEMENT
Setelah mempelajari modul ini, saya berharap dapat memahami dan mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan. Untuk menjadi guru yang ideal menurut Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik harus terus berkembang menjadi lebih baik.
Guru harus berperan sebagai pembimbing, penasihat, pendidik, pengajar, motivator, rendah hati, pemandu, tegas, dan dihormati. Selain itu, seorang guru harus tulus dalam mendidik siswa dan memiliki kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang kuat.
2. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul ini, saya berharap siswa/i saya memiliki motivasi dan antusiasme dalam mengikuti proses belajar di kelas. Saya berharap siswa merasa rindu untuk datang ke sekolah dan merasa senang saat berada di sekolah. Yang paling penting, saya ingin melihat perubahan positif dalam karakter dan budi pekerti siswa.
ADVERTISEMENT
3. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Saya berharap modul ini mencakup kegiatan dan materi yang melibatkan diskusi tentang cara menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara di sekolah, dengan contoh-contoh konkret yang dapat diikuti. Dengan demikian, kita dapat menerapkan tindakan nyata di sekolah kita sendiri.
(SAI)