Contoh Jumlah Ismiyah dalam Kalimat, Lengkap dengan Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 November 2022 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang Muslim yang sedang menulis dengan kalimat jumlah ismiyah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang Muslim yang sedang menulis dengan kalimat jumlah ismiyah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam istilah bahasa Arab, jumlah ismiyah adalah pola kalimat yang diawali dengan isim atau kata benda. Subjek dari jumlah ismiyah disebut mubtada, sedangkan predikatnya disebut khabar. Lantas, apa saja contoh jumlah ismiyah dalam kalimat?
ADVERTISEMENT
Sebelum membahas mengenai contoh jumlah ismiyah, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu mubtada dan khabar. Mubtada dan khabar merupakan kata-kata yang menyusun kalimat sehingga mengandung arti atau faedah.
Dikutip dari Metode Cepat Membaca Kitab Kuning Ulul Albab oleh Ahmad Rifa'i (2022: 49-50), mubtada adalah kata benda yang terdapat di awal kalimat dan berfungsi sebagai subjek. Sementara khabar adalah kata yang terletak setelah mubtada dan berfungsi sebagai predikat.
Mubtada dapat berupa isim dzahir (nama benda, nama orang, dan lain-lain) hingga isim dhomir (kata ganti). Sedangkan khabar dapat berupa salah satu dari kata benda, kata sifat, kata keterangan tempat, atau kata kerja.

Contoh Jumlah Ismiyah

Ada banyak contoh kalimat berpola jumlah ismiyah. Dirangkum dari Mudah Belajar Tata Bahasa Arab oleh Nuril Mu'jizah (2022: 130-135), berikut contoh jumlah ismiyah berdasarkan isim yang mengawali kalimat.
Ilustrasi kalimat jumlah ismiyah dapat ditemukan dalam Alquran. Foto: Pexels

1. Contoh Jumlah Ismiyah dengan Isim Isyarah

ADVERTISEMENT
Isim isyarah adalah kata penghubung yang digunakan untuk menunjuk sesuatu seperti ini dan itu. Jika mubtada berupa isim isyarah (kata tunjuk) dan khabar berupa kata benda, maka khabar harus menyesuaikan dengan mubtada. Contohnya:
Artinya: Ini kitab.
Artinya: Itu masjid.
Artinya: Ini pegawai (perempuan).

2. Contoh Jumlah Ismiyah dengan Isim Dhomir

Isim dhomir adalah kata yang digunakan untuk menyebut sesuatu sebagai kata pengganti. Jika mubtada berupa isim dhomir (kata ganti) dan khabar berupa kata benda, maka khabar harus menyesuaikan mubtada. Contohnya:
Artinya: Saya seorang murid.
Artinya: Dia seorang murid.
Artinya: Saya anak laki-laki.
Artinya: Saya anak perempuan.
Sementara jika mubtada berupa isim dhomir dan khabar berupa kata kerja, maka khabar harus menyesuaikan dengan mubtada. Contohnya:
ADVERTISEMENT
Artinya: Saya belajar.
Artinya: Qasim belajar.

3. Contoh Jumlah Ismiyah dengan Isim Dzahir

Jika mubtada berupa isim dzahir dan khabar berupa kata sifat, maka khabar harus menyesuaikan mubtada. Contohnya:
Artinya: Murid itu cerdas.
Artinya: Pintu itu bagus.
Artinya: Sekolah itu baru.
Jika khabar berupa kata keterangan tempat, maka khabar tidak perlu menyesuaikan mubtada. Bentuknya selalu sama walaupun ada perbedaan subjek. Contohnya:
Artinya: Murid itu di sekolah.
Artinya: Murid itu di perpustakaan.

4. Contoh Jumlah Ismiyah dengan Isim Alam

Isim alam adalah bentuk kata yang objek pembicaraannya telah ditentukan dalam bahasa Arab. Isim ini dapat menunjukkan nama benda, tempat, hewan, dan manusia. Misalnya, kata مُحَمَّدٌ (Muhammad).
Jika mubtada berupa isim alam dan khabar berupa kata sifat, maka khabar harus menyesuaikan mubtada. Contohnya:
ADVERTISEMENT
Artinya: Muhammad itu cerdas.
(SFR)