Konten dari Pengguna

Contoh Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Program Guru Penggerak

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Agustus 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koneksi antar materi Modul 1.4 adalah tugas yang wajib dikerjakan oleh Calon Guru Penggerak. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Koneksi antar materi Modul 1.4 adalah tugas yang wajib dikerjakan oleh Calon Guru Penggerak. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Koneksi antar materi Modul 1.4 merupakan bagian dari pembelajaran dalam Program Guru Penggerak. Modul ini mendorong Calon Guru Penggerak (CGP) untuk mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang sedang dipelajari dalam Modul 1.4.
ADVERTISEMENT
Di dalamnya secara khusus membahas pentingnya menciptakan budaya positif di sekolah, serta memberikan berbagai kiat bagi CGP untuk membangun budaya positif tersebut. Pada bagian Koneksi Antar Materi dalam modul ini, CGP akan diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan reflektif yang menghubungkan konsep-konsep yang telah dipelajari.
Berikut adalah contoh koneksi antar materi Modul 1.4 yang dapat dijadikan referensi oleh CGP dalam menyusun tugas ini.

Contoh Koneksi Antar Materi Modul 1.4

Ilustrasi seseorang menyusun tugas koneksi antar materi Modul 1.4. Foto: Unsplash.com
Mengutip modul Budaya Positif karya Andri Nurcahyani, dkk., pada bagian koneksi antarmateri Modul 1.4, CGP akan menghubungkan konsep budaya positif dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Hal ini membantu CGP untuk menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk menerapkan budaya positif di sekolah.
ADVERTISEMENT
CGP akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan untuk mengukur pemahaman CGP mengenai materi yang telah diajarkan. CGP perlu menjawab pertanyaan ini dan menyusunnya dalam bentuk dokumen tugas. Berikut contoh koneksi antar materi dalam Modul 1.4:
1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah dipelajari di modul ini, seperti disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi? Adakah hal-hal yang menarik bagi Anda atau di luar dugaan?
Jawaban:
Pemahaman saya tentang konsep-konsep utama dalam modul ini, seperti disiplin positif, teori kontrol, motivasi, hukuman dan penghargaan, serta keyakinan kelas, telah berkembang lebih dalam. Modul ini menekankan bahwa disiplin bukan sekadar menuntut kepatuhan, tetapi juga penerapan dalam diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Saya juga belajar pentingnya peran guru sebagai Manajer, bukan hanya Penghukum, dalam mendidik siswa, sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Materi segitiga restitusi juga mengajarkan cara menyelesaikan masalah dengan langkah-langkah yang lebih tepat sebelum memberikan sanksi. Semua ini mendukung pentingnya penerapan budaya positif dalam pendidikan.
Informasi dari modul 1.4 ini selaras dengan materi sebelumnya, di mana untuk mewujudkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, penerapan budaya positif sangat penting, terutama dalam peran guru penggerak.
2. Bagaimana modul ini mengubah cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah?
Jawaban:
Setelah mempelajari modul ini, saya mulai berusaha memunculkan motivasi intrinsik siswa dalam proses belajar mengajar. Jika dulu saya sering memberikan poin sebagai penghargaan atas keaktifan siswa, sekarang saya lebih mencoba untuk memberikan pemahaman tentang manfaat belajar itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Saya ingin siswa termotivasi bukan karena mengejar poin, tetapi karena mereka sadar akan manfaat dari pembelajaran itu sendiri, seperti pengalaman belajar yang berharga dan rasa percaya diri yang meningkat.
Saya juga mengalami perubahan dalam menangani masalah siswa. Sekarang, saya lebih sering membimbing siswa untuk menemukan solusi atas masalah mereka sendiri dengan bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah ini?" Metode ini lebih memberdayakan siswa dan mengajarkan mereka tanggung jawab.
3. Pengalaman apa yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif, baik di lingkup kelas maupun sekolah?
Jawaban:
Saya pernah mencoba menerapkan konsep-konsep dari modul budaya positif, terutama dalam menyelesaikan masalah indisipliner siswa dengan menempatkan diri sebagai Manajer.
ADVERTISEMENT
Namun, saya sering menghadapi tantangan karena budaya sekolah yang lebih terbiasa menghukum siswa. Untuk itu, saya merasa perlu menggunakan pendekatan yang lebih halus dan efektif untuk mensosialisasikan pendekatan baru ini kepada rekan-rekan sejawat.
4. Bagaimana perasaan Anda ketika mengalami tantangan tersebut?
Jawaban:
Saat mencoba menerapkan konsep ini, saya merasa tertantang untuk lebih konsisten menempatkan diri sebagai Manajer dan menerapkan segitiga restitusi dalam menangani kasus-kasus indisipliner siswa. Saya juga merasa tertantang untuk menyusun strategi yang efektif agar bisa berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat dalam menerapkan budaya positif di kelas maupun sekolah.
5. Menurut Anda, apa saja hal yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki dalam lingkungan kelas dan sekolah?
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Menurut saya, yang sudah baik di lingkungan sekolah adalah penerapan disiplin positif, nilai-nilai kebajikan, dan keyakinan kelas yang dibangun bersama dengan berpihak pada siswa. Namun, yang perlu diperbaiki adalah posisi kontrol guru yang selama ini cenderung sebagai Penghukum dan Pembuat Rasa Bersalah, untuk lebih berperan sebagai Manajer.
6. Sebelum mempelajari modul ini, posisi kontrol mana yang paling sering Anda gunakan ketika berinteraksi dengan murid, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi kontrol mana yang Anda gunakan sekarang, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?
Jawaban:
Sebelum mempelajari modul ini, saya sering menggunakan posisi kontrol sebagai Penghukum dan Pemantau. Saat itu, saya merasa benar dengan tindakan saya, meski hasilnya kurang signifikan.
ADVERTISEMENT
Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba memposisikan diri sebagai Manajer dan menerapkan segitiga restitusi. Saya merasa lebih bangga karena siswa menunjukkan tanggung jawab yang lebih besar saat memperbaiki kesalahan mereka.
7. Pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi sebelum mempelajari modul ini? Jika iya, tahap mana yang Anda praktikkan dan bagaimana Anda melakukannya?
Jawaban:
Sebelumnya, saya pernah secara tidak sadar menerapkan konsep segitiga restitusi, namun tidak sepenuhnya. Saya lebih sering melakukan tahap menstabilkan identitas dan memvalidasi tindakan yang salah, tetapi belum sampai pada tahap menanyakan keyakinan siswa.
Sebelumnya, saya cenderung meminta siswa memperbaiki kesalahan mereka berdasarkan cara saya, bukan berdasarkan pendapat atau cara mereka sendiri.
8. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, apa hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif, baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Menurut saya, hal penting dalam menciptakan budaya positif adalah kolaborasi atau kerja sama yang baik antara semua warga sekolah dan stakeholder. Sarana prasarana yang mendukung juga sangat penting.
Kerja sama ini diperlukan untuk membangun budaya positif, sementara sarana prasarana yang memadai akan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan.
(SAI)