Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Contoh Renungan Harian Remaja Kristen untuk Hidup Sesuai Ajaran Kristus
7 Agustus 2021 9:04 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 30 Juni 2022 13:26 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alkitab mengajarkan umat Kristen untuk berdoa setiap waktu kepada Tuhan Yesus Kristus. Melalui doa, umat dapat mengucapkan syukur, berjaga-jaga, memanjatkan permohonan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
ADVERTISEMENT
Ajaran untuk berdoa tercatat dalam Efesus 6 ayat 8 yang berbunyi:
“dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusmua untuk segala orang Kudus.”
Mengutip Akrab dengan Firman Tuhan, Hidup Berpusat Pada Kristus, dan Rajin Berdoa Kepada Tuhan karya Dr. Frederikus Fios, S. Fil., M. Th, umat Kristiani juga diajarkan untuk membaca dan merenungkan firman Allah. Sebab, firman Allah merupakan wahyu atau pernyataan Tuhan Yesus sendiri yang mutlak dipahami, dimengerti, dan diyakini.
Merenungkan firman Tuhan akan mempermudah umat untuk memahami kehendak Allah. Di sisi lain, firman juga menjadi pedoman bagi umat Kristiani, khususnya para remaja untuk menjauhi hal-hal duniawi dan menjalani hidup sesuai perintah Tuhan Yesus Kristus.
ADVERTISEMENT
Merenungkan firman Tuhan dapat dilakukan dengan membaca Alkitab. Selain itu, umat Kristen juga bisa membaca renungan harian remaja. Biasanya, renungan harian remaja Kristen memuat ayat Alkitab, renungan singkat, hingga doa.
Jika sedang mencari renungan harian remaja , Anda bisa melihat ulasan di bawah ini!
Contoh Renungan Harian Remaja Kristen
Berikut renungan harian remaja yang dikutip dari buku Renungan Harian Remaja Volume 20 yang ditulis Tim Penulis RH (2020) dan buku Renungan Harian Remaja Volume 19 karangan Tim Penulis RH (2020):
Contoh 1
Forgive and Forget
ADVERTISEMENT
Ayat Alkitab: Yesaya 43:22-25
“Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu,” – Yesaya 43:25
Forgive and forget, itu memang idealnya. Tapi kenyataannya mau forgive aja susah apalagi musti forget. Kita bilang sudah maafin, tapi tiap ada kesempatan kesalahan orang yang dilakukan berapa tahun lalu masih aja kita ungkit-ungkit, dan tetep saja baper seolah kejadiannya baru kemaren.
Duh, memang susah, ya! Apalagi kalo yang harus dilupakan kesalahannya itu adalah orang yang pernah dekat sama kita, yang sebelumnya kita percayai banget, yang kita care, tapi dia malah nyakitin kita.
Wah, beraaat! Tau nggak, kenapa sih lebih susah ngelupain kesalahan orang yang dekat sama kita daripada kenalan biasa atau orang yang baru kita kenal? Karena saat kita deket ama seseorang, baik itu sahabat, pacar, mentor, ortu... secara emosional kita jadi terikat sama dia.
ADVERTISEMENT
Perbuatannya bagi kita bukan lagi kesalahan biasa tapi sudah jadi pengkhianatan. Inilah yang membuat kalo dia melakukan kesalahan kepada kita, rasa sakitnya itu jadi berkali lipat.
Ini bukan lagi masalah "kamu sudah bersalah ke aku" tapi "Kenapa kamu lakuin itu? Kamu orang yang paling aku percaya selama ini!" Agak drama sih, tapi ya gitu deh kira-kira emosi yang berkecamuk di hati kita.
Guys, saat Tuhan mengampuni, Dia juga melupakan. Bahkan terhadap bangsa Israel, umat pilihan-Nya yang enggak kapok-kapok bikin dosa, Tuhan nggak mengingat pelanggaran mereka. Dia selalu ngasih mereka kesempatan untuk bertobat tanpa sedikit pun mengungkit lagi dosa yang lalu-lalu.
Pun terhadap kita, Tuhan nggak pernah mengungkit dosa kita sudah diampuni. Karena itu kita juga harus belajar buat memaafkan dan melupakan. Belajar untuk tulus mengampuni dengan enggak lagi ungkit-ungkit kesalahan orang.
ADVERTISEMENT
Tuhan sudah mengampuni dan melupakan kesalahan kita. So, maukah kita ngelakuin hal yang sama?
Baca Juga: Renungan Harian Kristen Yakobus 1 Ayat 8
Contoh 2
Still Our Soul
Ayat Alkitab: Mazmur 23:2b
“Ia membimbing aku ke air yang tenang;” Mazmur 23:2b
Salah satu tantangan kita di era milenial ini adalah hurry alias terburu-buru, iya enggak? Coba deh, setiap hari kita selalu merasa enggak cukup waktu, diuber pekerjaan, deadline, aktivitas yang menumpuk, dan lainnya. Tugas sekolah, aktivitas ini, pelayanan, mungkin bikin kita kelelahan.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak muda kita ingin produktif, kita berpikir kalo kita terus aktif dan bergerak maka hidup kita bakal maksimal. Hmm, be careful, tubuh kita enggak didesain untuk kerja terus menerus.
Sewaktu revolusi Perancis, pemerintah enggak memberikan hari libur, setiap hari orang harus bekerja. Dampaknya, perekonomian negara meningkat, tetapi beberapa bulan berikutnya perekonomian mereka anjlok karena penduduk Perancis jadi mudah sakit.
Guys, even Tuhan memerintahkan istirahat di dalam sepuluh hukum-Nya (Kel 34:21), so it means, istirahat penting di mata Tuhan. Prinsip hari Sabat adalah berhenti dari aktvitas sehari-hari agar kita bisa recharge lagi kekuatan kita, taking time with God, memiliki waktu berkualitas bareng keluarga dan teman, slowing down hidup kita supaya bisa punya kekuatan baru untuk beraktivitas lagi dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
Tuhan yang mendesain tubuh kita, la tahu banget kalau tubuh membutuhkan rehat dan istirahat. Kalo kita sering marah-marah, emosian, driven crazy, hmm, kayaknya memang kita perlu rehat, take time for vacation. So, go for refreshing.
Liburan dengan kadar yang tepat itu Alkitabiah, God loves it. Mengadakan retreat pribadi sehingga kamu dapat berelasi pribadi dengan Tuhan pun penting masuk di agenda pribadi.
Dengan istirahat sejenak dan lepas dari semua kesibukan, kekuatan kita akan terisi kembali. Retreat pribadi bersama Tuhan membuat roh kita kembali disegarkan. Dengan kekuatan baru, kita menjadi lebih semangat mengerjakan tugas-tugas di depan kita. Take time to still our soul!
(GTT)