Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Dejavu dalam Islam, Bagaimana Penjelasan Ulama?
17 April 2023 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena dejavu dalam Islam tidak dijelaskan secara gamblang oleh dalil mana pun. Tapi bagaimana dengan pendapat para ulama memandang fenomena dejavu ini?
ADVERTISEMENT
Dejavu adalah frasa Prancis yang terdiri dari dua kata, déjà dan vu. Menurut dr. Andhyka P. Sedyawan dalam buku Amazing You: Resep Rahasia Kehidupan Luar Biasa, déjà vu artinya pernah melihat.
Dalam dunia psikologis, déjà vu dikenal sebagai kondisi saat seseorang mendapat pengalaman baru tetapi merasa sudah pernah mengalami sebelumnya. Bagaimana Islam memandang kondisi ini? Berikut informasi lengkapnya.
Penjelasan Ulama tentang Dejavu dalam Islam
Islam tidak mengenal istilah dejavu, tetapi beberapa ulama berpendapat hal ini berhubungan dengan ‘perjalanan’ roh manusia saat mereka sedang tidur. Dalil yang digunakan sebagai dasar yaitu firman Allah dalam Al-Quran surat Az-Zumar ayat 42 yang berbunyi:
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur.
Maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.
Ustaz Syamsuddin Nur Makka dalam kanal YouTube TRANS TV Official menjelaskan, menurut para ulama ada tiga kondisi roh saat seseorang tertidur dan berhubungan dengan ayat tersebut. Pertama, berbanding lurus dengan kejadian saat ini.
“Contoh misalnya, pagi hari dia disakiti atau ditolak cintanya oleh seseorang. Malam hari dia bermimpi diterima cintanya. Ternyata mimpi ini adalah hiburan dari Allah saking cintanya Allah kepada hamba tersebut,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi kedua, roh seseorang yang tertidur berada pada masa lalu. Maksudnya, roh bisa pergi ke ingatan masa lalu yang tersimpan dalam memori seseorang.
“Ketika dia bermimpi dikejar-kejar anjing misalnya, kemudian dikejar tetangganya karena habis nyolong mangga misalnya. Ternyata kejadian ini pernah dialami waktu dia kecil, masih tersimpan dalam memorinya. Lalu rohnya kembali ke masa lalu. Jadi dia kaya dikejar-kejar gitu,” ujar Ustaz Syam.
Kondisi terakhir, roh seseorang bisa juga berada pada masa depan. Artinya Allah menunjukkannya suatu tempat maupun kejadian di masa depan kepada roh seseorang lewat mimpi .
Ketiga kondisi ini dapat terjadi atas kehendak Allah. Ustaz Syam menegaskan roh tidak pernah terlepas dari jasad manusia.
Menurutnya roh hanya bisa lepas dari jasad manusia saat seseorang telah meninggal dunia. Pada kondisi itu pun, Allah masih menggenggamnya seperti penjelasan dalam surat Az-Zumar ayat 42.
ADVERTISEMENT
Begitulah pandangan Islam terhadap fenomena dejavu yang dialami manusia. Wallahu a'lam.
(NSA)