Doa agar Anak Cepat Jalan dalam Agama Islam, Orang Tua Wajib Tahu

Ilustrasi doa agar anak cepat jalan. Foto: Unsplash

Sebagai orang tua, tentu tidak ingin ketinggalan momen-momen pertama ketika anak belajar jalan. Untuk itu, ada beberapa tips dan doa agar anak cepat jalan yang dapat membantu proses belajar anak.

Anak bayi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tak terkecuali dalam hal motorik, bayi mengalami perubahan proses dari duduk, merangkak, berdiri, hingga bisa berjalan dengan baik. Koordinasi antara otak dan otot-otot bayi yang semakin menguat akan terlihat di sini.

Doa agar Anak Cepat Jalan

a agar anak cepat jalan. Foto: Unsplash

Doa agar anak cepat jalan dalam agama Islam dapat dibaca oleh orang tua. Doa ini dibaca dengan menyebut nama-nama Allah SWT yang termasuk dalam Asmaul Husna.

Dikutip dari buku 99 Kisah Asmaul Husna untuk Membangun Karakter Anak oleh Syafi’ie el-Bantanie dan Andri Agus Fabianto (2009), di bawah ini adalah doa agar anak cepat jalan:

يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ

Yaa Qawiyyu, Yaa Matiinu

Arti: “Ya Allah, Yang Maha Kuat dan Maha Kokoh”.

Al-Qawi dan Al-Matin adalah dua dari 99 Asmaul Husna yang artinya Maha Kuat dan Maha Kokoh. Doa ini bermakna mengimani Allah sebagai yang Maha Kuat dan Kokoh, serta semoga Allah SWT juga menguatkan anak dalam belajar jalan.

Anak usia 0 sampai 18 bulan akan mengalami perkembangan motorik hingga bisa berjalan dan melakukan banyak hal. Di usia 3 sampai 7 bulan, bayi biasanya mulai mengenal objek-objek di sekitarnya dan bisa duduk dengan usaha sendiri. Di usia 7 sampai 11 bulan, bayi mulai belajar merangkak. Kemudian, di usia 12-18, bayi akan belajar jalan.

Baca juga: Mata Bayi Baru Lahir Belekan, Normalkah?

Tips agar Anak Cepat Jalan

a agar anak cepat jalan. Foto: Unsplash

Dikutip dari buku Panduan Perkembangan Anak 0 sampai 1 Tahun karya dr. Danis Widyastuti dan dr. Rr. Retno Widyani (2007), berikut ini beberapa tips agar anak cepat jalan:

1. Beri Pujian dan Motivasi

Sebelum mulai berjalan, biasanya bayi sudah memiliki rasa penasaran yang tinggi dengan menarik atau mencengkeram furnitur di sekitarnya.

Perhatikan isyarat tersebut, kemudian beri senyum dan pujian setiap pencapaiannya, baik itu merangkak, berdiri, maupun berjalan. Afirmasi positif akan memberi semangat pada bayi. Bantu mereka saat dibutuhkan.

2. Jangan Panik jika Anak Jatuh

Jatuh adalah hal yang tidak bisa dihindari saat bayi belajar berjalan. Jika bayi jatuh, segera bantu si kecil bangkit kembali dan menghiburnya. Jadi, pastikan ibu dan ayah selalu hadir untuk mengawasi bayi.

Baby Proofing memiliki peran penting pada tahap ini, supaya bayi belajar jalan di lingkungan yang aman untuk dijelajahi. Dengan dikelilingi furnitur yang tidak berbahaya, bayi akan lebih berani menjelajah, dan orang tua tidak khawatir jika bayi terjatuh.

3. Beri Mainan Dorong

Anak memiliki kecenderungan suka mendorong benda. Untuk itu, berikan mainan yang bisa didorong untuk memancing anak berjalan.

4. Lingkungan yang Baik

Anak perlu dukungan yang baik dari lingkungan supaya proses perkembangan motorik berlangsung dengan sempurna. Lingkungan dengan sirkulasi udara yang baik, orang tua yang suportif, gizi yang maksimal, dan kesehatan orang-orang di sekitar adalah beberapa faktor yang bisa diusahakan oleh orang tua.

(TAR)

Baca juga: Pengertian Authoritative Parenting dan Cara Menerapkannya