Doa dan Dzikir Bulan Syaban yang Dapat Diamalkan untuk Meraih Pahala

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Februari 2023 11:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengamalkan dzikir bulan Syaban.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengamalkan dzikir bulan Syaban. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dzikir bulan Syaban merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk menyambut bulan mulia tersebut. Barang siapa yang mengamalkannya, niscaya mendapatkan pahala dan ridha Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Syaban sendiri merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Tahun ini, 1 Syaban 1444 H jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023. Sementara malam Nisfu Syaban bertepatan pada tanggal 8 Maret 2023 mendatang.
Mengutip buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriyah oleh Siti Zamratus Sa'adah, bulan Syaban adalah bulan mulia dan penuh kebaikan. Allah telah menjadikan bulan ini sebagai bulan Rasulullah SAW. Rasulullah bersabda:
Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (Al-Hindy, Kanz Al-Umal)
Syaban memiliki segudang keutamaan yang bisa diraih umat Muslim dengan berbagai amalan, salah satunya memperbanyak dzikir. Bagaimana bacaan dzikir bulan Syaban?
ADVERTISEMENT

Dzikir Bulan Syaban

Ilustrasi berdzikir. Foto: Shutter Stock
Bacaan dzikir bulan Syaban meliputi istighfar, tahlil, dan doa-doa lainnya. Berikut bacaan selengkapnya yang dikutip dari buku Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya’ban, & Ramadhan karangan Tim Zahra.

Istighfar

Dzikir bulan Syaban dapat diawali dengan membaca istighfar 70 kali. Berikut bacaannya:
Astaghfirullaha wa as’aluhut-taubah.
Artinya: “Aku memohon ampunan dari Allah dan aku memohon tobat kepada-Nya.”
Dilanjutkan membaca istighfar berikut sebanyak 70 kali:
Astaghfirullahalladzi la ilaaha illaa huwar-rahmaanur-rahiimul-hayyul-qayyuum, wa atuubu ilaihi.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang tidak ada Tuhan (yang layak disembah) kecuali Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Mahahidup, Maha Berdiri Sendiri, dan aku tobat kepada-Nya.”
Diriwayatkan dari Imam Ridha, “Barang siapa yang beristighfar kepada Allah Yang Maha Pemberi berkah lagi Mahatinggi di bulan Syaban sebanyak 70 kali, Allah akan mengampuni dosa-dosanya walau dosa-dosanya itu sebanyak bintang-bintang di langit.
ADVERTISEMENT

Tahlil

Membaca tahlil berikut 1.000 kali:
Laa ilaaha illalaahu wa laa na’budu illaa iyyah.
Artinya: “Tidak ada Tuhan (yang layak disembah) kecuali Allah, dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya saja.”
Lalu, lanjutkan dengan bacaan berikut:
Mukhlisina lahuddin walau karihal kafirun.
Artinya: “Beribadahlah kepada Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.”

Doa Bulan Syaban

Ilustrasi berdoa. Foto: Shutterstock
Untuk menyambut bulan Syaban, umat Muslim juga dianjurkan membaca doa di bawah ini:
Allahumma barik lana fi Rajaba wa Syabana wa ballighna Ramadhana.
Artinya: “Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadan.”

Doa Malam Nisfu Syaban

Malam Nifsu Syaban Foto: Thinkstock
Umat Muslim disunnahkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban. Disebutkan dalam hadits bahwa mereka yang mengamalkannya dijanjikan masuk surga.
ADVERTISEMENT
Barangsiapa menghidupkan lima malam ini maka diwajibkan baginya untuk masuk Surga: malam Tarwiyah, malam Arafah, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, serta malam Nisfu Syaban.” (Al-Ashbihani, At-Targhib wa At-Tarhib)
Salah satu cara menghidupkan malam Nisfu Syaban adalah dengan membaca doa berikut:
Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin.
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi famhu.
Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.
ADVERTISEMENT
Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama.
Artinya:
“Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.
Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.
ADVERTISEMENT
Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab.
Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak ku ketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang.
ADVERTISEMENT
Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka).”
(ADS)