Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Doa Ketika Kejatuhan Cicak dan Hukum Mempercayai Mitos dalam Islam
4 November 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banyak mitos yang beredar di masyarakat Indonesia, salah satunya adalah kejatuhan cicak. Sebagian orang percaya bahwa fenomena tersebut memiliki makna yang berkaitan erat dengan kesialan.
ADVERTISEMENT
Islam sebetulnya tak mengenal mitos karena ini merupakan budaya masyarakat jahiliyah yang dilarang. Mereka yang percaya mitos disebut sebagai Thiyaroh.
Sebagai seorang Muslim, alih-alih merasa khawatir akan mendapat sial, ada baiknya jika melakukan beberapa hal yang sesuai ajaran Islam saat kejatuhan cicak. Salah satunya bisa dengan membaca doa ketika kejatuhan cicak berikut ini.
Doa Ketika Kejatuhan Cicak
Dituliskan dalam buku Doa-Doa Rasulullah Sehari-Hari dan Sepanjang Masa oleh Luthfi Yanshya, bacaan doa ketika kejatuhan cicak agar terhindar dari kesialan adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ لاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ، وَلاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ.
Allohumma laa thoiro illaa thoituka walaa khoiro illa khoiruka, walaa ilaaha ghoiruka
Artinya: “Ya Allah! Tidak ada kesialan kecuali kesialan yang Engkau tentukan. Dan tidak ada kebaikan kecuali kebaikan-Mu. Serta tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau.” (HR Ahmad dan Ibnu Sunni).
ADVERTISEMENT
Hukum Mempercayai Mitos dalam Islam
Orang yang beriman sudah pasti percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhan Maha Kuasa dan Perkasa. Tidak ada satu kejadian pun di dunia ini yang luput dari kekuasaan-Nya.
Namun, keimanan semacam ini seringkali goyah jika berhadapan dengan takhayul atau mitos yang telah lama berakar di tengah-tengah masyarakat. Seperti halnya dengan pikiran akan mendapatkan sial apabila kejatuhan cicak.
Meskipun memiliki firasat semacam itu tidaklah termasuk musyrik, ada baiknya perasaan tersebut segera dibuang. Sebab jika dibiarkan berisiko akan merusak iman.
Hal-hal ini juga dijelaskan dalam hadits dari sabda Rasulullah SAW yang membahas perihal hukum mempercayai mitos. Berikut bunyi haditsnya:
Seorang hamba tidak jarang terlintas dalam hatinya merasa sial karena suatu kejadian, apabila merasakan hal itu maka ucapkanlah:
ADVERTISEMENT
أَناَ عَبْدُ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لاَقُوَّةَ الاّ باللهِ لَايَأْتِى بِالْحَسَنَاتِ الاّ اللهُ وَلَا يُذْهِبُ السَّيِّئَاتِ اِلاَّ اللهُ أَشْهَدُ أَنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Aku hamba Allah, segala sesuatu atas kehendak Allah, tiada kekuatan melainkan dari Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah, dan tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Allah. Aku bersaksi bahwasannya Allah Maha Mampu atas segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud).
Berdasarkan hadits di atas, firasat buruk yang muncul di dalam hati karena adanya satu kejadian alami merupakan hal yang manusiawi. Tidak lantas mereka yang merasakan semacam itu dianggap musyrik, tetapi hanya imannya sedang berkurang.
Hadits tersebut juga merupakan solusi yang diberikan Rasulullah SAW kepada masyarakat Arab yang kala itu masih mempercayai takhayul atau mitos.
ADVERTISEMENT
(NDA)