Doa Penutup Acara Seminar Serta Etika dan Adab Saat Berdoa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Januari 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berdoa. Foto: Adobe Stock
zoom-in-whitePerbesar
Berdoa. Foto: Adobe Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Umat Islam diajarkan untuk selalu memanjatkan doa sebelum dan setelah melakukan sesuatu. Baik itu selepas melakukan aktivitas harian ataupun menggelar acara. Misalnya dengan membaca doa penutup majelis dan doa penutup acara rapat.
ADVERTISEMENT
Sebab, kelancaran urusan manusia tidak lepas dari bantuan dan berkah Allah SWT. Oleh karena itu, setiap acara atau kegiatan pasti akan selalu ditutup dengan membaca doa bersama.
Drs. M. Ali Chasan Umar berpendapat dalam buku Doa-Doa Dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan bahwa maksud dari membaca doa saat penutupan acara, yaitu untuk meminta kepada Allah supaya memberkati seluruh peserta yang datang dengan diberi kebaikan, kesehatan, dan keselamatan ketika perjalanan pulang.
Lantas, seperti apakah bacaan doa penutup acara seminar? Untuk mengetahui jawaban lengkapnya, simak dalam artikel di bawah ini.

Apa yang Dibaca Ketika Mengawali Doa?

Ilustrasi doa penutup acara. Foto: Unsplash.com
Allah SWT memerintahkan umatnya agar selalu berdoa untuk memohon ampun. Doa tersebut harus dibaca dengan hati yang ikhlas agar pahalanya berlimpah.
ADVERTISEMENT
Memulai doa perlu diawali dengan pujian kepada Allah atau membaca sholawat. Adapun bagi mereka yang berdoa tidak dimulai dengan memuja Allah maka disebut sebagai orang yang terburu-buru.
عن فَصَالَةَ بن عُبَيدْ رضى الله عنهما قَالَ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً يَدْعُوْ فِىْ صَلاَتِهِ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَجَّلَ هَذَا،
Artinya: Baginda Nabi mendengar ada seseorang yang sedang berdoa tapi tidak dibuka dengan memuja Allah Taala dan tanpa membaca shalawat, Nabi berkata: Orang ini terburu-buru.
ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ اَوْ لِغَيْرِهِ اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُوْ بَعْدُ بِمَا شَاءَ، رواه ابو داود والترمذى وقال حديث صحيح.
ADVERTISEMENT
Artinya: Kemudian baginda Nabi mengundang orang itu, lalu ia atau orang lainnya dinasihati: Jika di antara kalian berdoa, maka harus diberi pujian kepada Allah SWT, membaca shalawat, lalu berdoalah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Umat Islam dapat beroda kepada Allah diawali dengan bacaan bismillah lalu membaca shalawat atas Nabi. Selanjutnya silahkan panjatkan doa yang diinginkan kemudian membaca “Allahumma wa salim 'ala sayidina Muhammad.”
Sebenarnya tak ada acuan khusus mengenai jumlah atau jenis sholawat yang dibaca sebelum berdoa. Jadi kamu bebas membaca sholawat apapun, namun bagi yang bingung ingin membaca sholawat apa sebelum berdoa, berikut kami bagikan referensinya.
Sholawat Ibrahimiyah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
ADVERTISEMENT
Allahumma shalilla ‘ala Muhammad wa ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ala ali Ibrahim wa barik ‘ala Muhammad wa ala ‘ali Muhamad, kama barakta ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim fil ‘alamina innaka hamidum majid.
Sholawat Fatih:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadin al fatihi lima ughliqa wal khatimi lima sabaqa wan nashiril haqqa bil haqqi wal hadi ila shirathim mustaqim. Shallallahu ‘alahi wa ala alihi wa ashahbihi haqq qadrihi wa miqdarihil adhim
Sholawat Nariyah:
ADVERTISEMENT
اَللّٰهُمَّ صلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَ يُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ آلِهِ وِصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allahumma shalli shalatan kamilatan wa sallim salaman taman ‘ala sayyidina Muhammad-dinilladzi tanhallu bihil uqadu wa tanfariju bihil kurabu wa tuqdha bihil hawaiju wa tanulu bihir raghaibu wa husnul khawatimi wa yustasqal ghamamu bi wajhihil karimi wa ala alihi washahbihi fi kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’lumil laka.

Doa Penutup Acara Seminar

Berdoa. Foto: Adobe Stock
Dikutip dari buku Himpunan Doa-doa Penting dari Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, berikut adalah bacaan doa penutup acara seminar yang bisa dipanjatkan secara bersama-sama. Doa ini juga bisa dibacakan pada acara-acara lain, misalnya dibaca saat menutup acara maulid Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Bismallahirahmanirahim, Alhamdulillahirabbil'alamin, hamdan yuwafi nikmahu Ya rabbana walakal hamdu, walaka syukru Allahumma shalli ala Muhammadin fil awwalina wal akhirin. Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa gina 'adzaban naar Alhamdulillahrabbil alamin.
Artinya: “Ya Allah Tuhan Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji dan syukur kami panjatkan kepadamu ya Allah, atas segala rahmat dan nikmat-Mu. Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah SWT, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku memohon ampunan dan bertaubat hanya pada-Mu. Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak, hindarkanlah kami dari adzab api neraka."
ADVERTISEMENT

Etika dan Adab Saat Berdoa

Berdoa. Foto: Adobe Stock
Dijelaskan oleh Imam Al Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Ihya ‘Ulumiddin, apabila seseorang ingin berdoa untuk memohonkan sesuatu kepada Allah, hendaklah ia melakukannya dengan memelihara etika dan adab seperti di bawah ini.
ADVERTISEMENT
(NDA dan ZHR)