Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam beserta Keutamaannya
4 Februari 2025 23:09 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam salat, terdapat bacaan-bacaan yang mesti dilantunkan, salah satunya yaitu doa tahiyat akhir. Doa ini dibaca setelah gerakan sujud dan sebelum salam.
Meski sering dilantunkan, sebagian umat Muslim kerap keliru dalam membaca doa tahiyat akhir. Mereka sering tertukar dengan doa tahiyat awal yang lafaznya lebih pendek.
Lantas, bagaimana bacaan doa tahiyat akhir sampai salam? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Bacaan Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam
Lafaz doa tahiyat akhir jauh lebih lengkap dibandingkan doa tahiyat awal karena dilanjutkan dengan bacaan selawat Nabi. Setelahnya, umat Muslim disunahkan membaca doa khusus yang dibaca sebelum salam. Lalu, salat diakhiri dengan gerakan salam sebanyak dua kali.
Dihimpun dari buku Alhamdulillah, Aku Bisa Salat terbitan cendikia.kemenag.go.id, berikut bacaan doa tahiyat akhir lengkap dengan urutannya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT
1. Membaca Doa Tahiyat
Ada dua versi doa tahiyat yang bisa dilafalkan, yakni sebagai berikut:
Doa 1
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Allahumma salli ala sayyidina Muhammad
Artinya: "Segala puji, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi Muhammad beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah SWT yang shalih dan shalihah. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya."
ADVERTISEMENT
Doa 2
اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّوَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَأَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu alainaa wa ala ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.
Artinya: "Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah. Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya."
2. Selawat Nabi
Setelah membaca doa tahiyat, Anda bisa melanjutkannya dengan membaca selawat Nabi Muhammad SAW. Berikut bacaannya:
ADVERTISEMENT
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allaahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia."
3. Doa Sebelum Salam
Sebelum salam, disunahkan membaca doa terlebih dahulu. Berikut lafaznya yang bisa dilantunkan:
‘ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ’
ADVERTISEMENT
Allahumma inni audzubika min adzabi jahannam, wa min adzabilqabri, wa min fitnatilmahya walmamati, wa min syarri fitnatil masihiddajjal
Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari siksa Jahannam, siksa kubur, dari fitnahnya kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnahnya Al Masih Ad-Dajjal."
4. Salam
Akhiri salat dengan mengucapkan salam sebanyak dua kali sambil menengok ke kiri dan kanan.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamua alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
Artinya: "Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah."
Keutamaan Doa Tahiyat Akhir dan Doa Sebelum Salam
Menjalankan sunnah dengan membaca doa sebelum salam memiliki keutamaan yang luar biasa. Dikutip dari buku Sehat dengan Shalat oleh H. Hendrik, bacaan ini dapat melindungi seseorang dari fitnah Dajjal.
ADVERTISEMENT
Abu Hurairah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu telah selesai melakukan tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah SWT dari empat hal, adzab api Jahanam, adzab kubur, fitnah hidup dan mati, dan keburukan Dajjal yang terhapus dari rahmat-Mu." (HR. Muslim).
Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa bacaan doa sebelum salam memiliki keutamaan yang besar, di antaranya melindungi dari azab neraka jahanam, azab kubur, fitnah hidup dan mati, serta keburukan Dajjal.
Namun sebelum membaca doa tersebut, pastikan Anda membaca tahiyat akhir dengan benar. Sebab doa ini juga memiliki keutamaan yang besar, yakni sebagai bentuk kesaksian hamba terhadap keesaan Allah SWT dan kenabian Rasul-Nya.
Dalam tahiyat akhir, terdapat bacaan selawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Bacaan ini merupakan bentuk penghormatan, rasa cinta, sekaligus pengakuan yang mendalam dari seorang mukmin kepada Nabi SAW.
ADVERTISEMENT
Doa ini tidak hanya menjadi pelindung dari berbagai azab, tetapi juga mampu menyelamatkan seorang di kehidupan dunia dan akhirat. Itu mengapa, umat Muslim dianjurkan untuk menyempurnakan bacaannya ketika salat.
Posisi Duduk Tahiyat Akhir Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW
Setiap Muslim dianjurkan untuk meneladani cara salat Rasulullah SAW mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Tidak hanya menghafal bacaannya, umat Muslim juga harus memperhatikan setiap gerakan, termasuk ketika duduk tahiyat akhir.
Gerakan ini dilakukan sebelum salam, tepatnya pada rakaat terakhir setelah sujud kedua. Meskipun serupa dengan tahiyat awal, terdapat perbedaan dalam posisi duduknya.
Dikutip dari buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar oleh Dra. Neni Nuraeni, M. Ag., duduk pada tahiyat akhir dalam salat dilakukan dengan cara tawaruk.
ADVERTISEMENT
Tawaruk adalah posisi duduk dengan mengulurkan kaki kiri ke sebelah kaki kanan. Lalu, telapak kaki kanan didirikan. Dalam posisi ini, pantat langsung menyentuh tanah.
Kemudian, telapak tangan harus diletakkan di atas paha dengan posisi tangan kiri terbuka dan tangan kanan dikepalkan. Saat membaca selawat Nabi Muhammad SAW, jari telunjuk kanan diangkat dan pandangan mata diarahkan ke telunjuk.
Panduan ini dijelaskan dalam hadis sahih yang diriwayatkan Bukhari. Dikutip dari skripsi Studi Komperatif antara Imam Hanafi dan Imam Syafi'i Mengenai Duduk Tahiyat Akhir dalam Salat oleh Mohd. Sapidin bin Amran, berikut isi hadisnya:
"Diriwayatkan dari Muhammad bin 'Amr bin 'Atha', bahwa ketika ia duduk bersama beberapa orang shahabat Nabi saw, ia menceritakan cara shalat Nabi saw, kemudian berkatalah Abu Hamid as-Sa'idiy:
ADVERTISEMENT
Saya melihatnya ketika bertakbir beliau menjadikan (mengangkat) kedua tangannya setentang dengan bahunya, dan apabila rukuk beliau meletakkan kedua tangannyadengan kuat pada lututnya serta membungkukkan punggungnya, apabila mengangkat kepala beliau meluruskan (badannya) sehingga semua tulang-tulang kembali pada tempatnya.
Kemudian apabila bersujud beliau meletakkan kedua tangannya dengan tidak membentangkannya dan tidak pula menyempitkan keduanya serta menghadapkan semua ujung jari-jari kedua kakinya ke arah kiblat.
Kemudian apabila duduk pada rakaat kedua beliau duduk di atas kaki kirinya dan mendirikan tapak kaki kanannya, dan apabila duduk pada rakaat terakhir, beliau memajukan kaki kirinya ke depan dan mendirikan tapak kaki yang lain (kanan) dan duduk di tempat duduknya." (HR Bukhari)
(NSF)