Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Efektivitas atau Efektifitas, Mana yang Benar Penulisannya Menurut KBBI?
29 Desember 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Efektivitas atau efektifitas merupakan kata bahasa Indonesia yang sering dijumpai dalam percakapan lisan maupun tulisan sehari-hari. Secara bahasa, kedua kata ini mengandung arti yang sama, yakni keefektifan.
ADVERTISEMENT
Meski sering digunakan dalam percakapan, sebagian orang menganggap bahwa kata baku yang tepat dalam KBBI adalah efektifitas. Di sisi lain, ada pula yang menuliskan efektivitas saat berkomunikasi.
Lantas, bagaimana penulisan yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia, efektivitas atau efektifitas? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Efektivitas atau Efektifitas?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang baku dan disahkan sebagai ejaan bahasa Indonesia adalah efektivitas. Sedangkan, kata efektifitas merupakan bentuk tidak bakunya.
Kata tersebut berasal dari kata dasar efektif yang mengandung arti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya). Efektivitas juga memiliki makna serupa dengan keefektifan, yaitu keadaan berpengaruh; hal berkesan.
Meski demikian, efektivitas sejatinya merupakan kata yang diserap langsung dari kata bahasa Inggris effectiveness. Karena itu penulisannya jadi efektiv + itas, bukan efektif + itas.
ADVERTISEMENT
Penulisan Unsur Serapan dalam Bahasa Indonesia
Berbagai kata dalam bahasa Indonesia menyerap unsur dari beragam bahasa, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Kata efektivitas yang sebelumnya dibahas merupakan contoh kata serapan dari bahasa Inggris.
Dijelaskan dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi Kelima, unsur serapan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan aturan sebagai berikut:
1. Gabungan huruf aa (Belanda) menjadi a
Contoh:
2. Gabungan huruf ae yang bervariasi dengan e menjadi e
Contoh:
3. Gabungan huruf ae yang tidak bervariasi dengan e tetap ae
Contoh:
4. Huruf c (Inggris) yang diikuti a, o, u, atau konsonan menjadi k
Contoh:
5. Huruf c yang diikuti e, i, oe, atau y menjadi s
Contoh:
ADVERTISEMENT
6. Gabungan huruf cc yang diikuti o, u, atau konsonan menjadi k
Contoh:
7. Gabungan huruf cc yang diikuti e dan i menjadi ks
Contoh:
8. Gabungan huruf ch yang diikuti a, o, atau konsonan menjadi k
Contoh:
9. Gabungan huruf ck menjadi k
Contoh:
10. Gabungan huruf ct pada akhir kata menjadi k
Contoh:
11. Konsonan ganda diserap menjadi konsonan tunggal
Contoh:
12. Gabungan huruf ea yang dilafalkan /i/ menjadi i
Contoh:
13. Gabungan huruf ou yang dilafalkan /u/ menjadi u
Contoh:
14. Gabungan huruf ph menjadi f
Contoh:
15. Huruf q menjadi k
Contoh:
(ADS)