Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Fakta Banten sebagai Provinsi Paling Barat di Pulau Jawa
1 November 2022 18:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banten adalah provinsi yang berada di wilayah paling barat Pulau Jawa. Sebelumnya, Banten pernah menjadi bagian dari provinsi Jawa Barat, namun kini telah menjadi provinsi wilayah pemekaran sejak tahun 2000 melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000.
ADVERTISEMENT
Mengutip Khazanah Negeriku; Mengenal 33 Provinsi di Indonesia susunan Agung Bawantara, dkk, provinsi Banten tergolong masih sangat muda. Mereka baru berdiri pada 4 Oktober 2000 dengan suku masyarakat yang beragam, antara lain Banten, Sunda, Jawa, Betawi, dan Tionghoa.
Di masa lalu, Banten merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Wilayah tersebut merupakan daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, bahkan merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, setara dengan Pelabuhan Malaka dan Makassar.
Sebagai provinsi paling barat di Pulau Jawa , Banten memiliki berbagai fakta yang menarik untuk diketahui. Berikut adalah deretan fakta provinsi Banten yang dikutip dari laman resmi Biro Umum Banten dan buku Khazanah Negeriku; Mengenal 33 Provinsi di Indonesia susunan Agung Bawantara, dkk..
ADVERTISEMENT
Fakta Provinsi Banten
1. Luas wilayah
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" lintang selatan dan 105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa.
Wilayah Banten sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan dengan Samudera Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Jakarta serta Jawa Barat, dan Selat Sunda di wilayah barat.
2. Luas laut Banten
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur yang potensial. Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan Kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
3. Wilayah penghubung
Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Jika dikaitkan dengan posisi geografis dan pemerintahan, maka Banten, terutama daerah Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan), merupakan wilayah penyangga kota Jakarta.
Banten memiliki banyak industri untuk mendongkrak sektor ekonominya. Mereka memiliki beberapa pelabuhan yang dikembangkan sebagai alternatif selain Singapura jika pelabuhan di Jakarta sedang padat.
4. Penduduk
Masyarakat yang mendiami wilayah Banten terdiri dari beberapa suku, di antaranya Banten, Sunda, Jawa, Betawi, dan Tionghoa. Mayoritas dari mereka menganut agama Islam. Sisanya adalah penganut Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Bahasa daerah yang sehari-hari digunakan di Banten adalah Sunda, Jawa (logat Banten), dan Betawi.
5. Flora dan fauna
Banten memiliki Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi habitat dari badak Jawa bercula satu sebagai satwa langka di dunia. Selain badak, Ujung Kulon juga menjadi habitan bagi rusa, kijang, banteng, babi hutan, kucing hutan, lemur, dan berbagai jenis burung. Itu mengapa Ujung Kulon ditetapkan sebagai situs cagar alam dunia.
ADVERTISEMENT
Keindahan Banten lainnya dapat dilihat di Pulau Dua. Kawasan memiliki berbagai jenis ikan laut dan burung. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh ribuan burung dari berbagai benua seperti Australia, Asia, dan Afrika.
6. Budaya khas
Pencak silat, Debus, Rudad, Ubrug, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Palingtung, Dog-dog, dan Lojor menjadi kekayaan budaya Banten yang populer. Mereka juga memiliki warisan leluhur seperti Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan beberapa bangunan peninggalan lainnya.
7. Suku asli
Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi antimodernisasi, baik dalam berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektar di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
ADVERTISEMENT
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya berlokasi di daerah aliran Sungai Ciujung Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik kelestariannya.
8. Makanan khas
Ada banyak makanan khas Banten yang patut dicoba. Berikut adalah daftar beberapa makanan khas Banten: Nasi Cobek, Nasi Sumsum, Empal Daging, Rabeg, Soto Banten, Gurame Goreng, Angeun Lada, Sop Bebek, Sate Bebek, Ayam Bakar, Sate Lidah Kerbau, Sate Bandeng, Bebotok Bandeng, Kikil Manis, Pepes Ikan Peda, Pepes Cumi Asin, Oseng Bunga Bawang, Lontong Sayur, Sop Ikan, Sambal Teri, Tumis Tangkil, dan masih banyak lagi.
(ANS)