Konten dari Pengguna

Fase-fase untuk Merancang Perencanaan Pembelajaran Berbasis Prinsip UbD

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Oktober 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fase-fase yang perlu dilakukan untuk merancang perencanaan pembelajaran berbasis prinsip UbD Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fase-fase yang perlu dilakukan untuk merancang perencanaan pembelajaran berbasis prinsip UbD Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu materi akan dipelajari peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah pembelajaran berbasis prinsip Understanding by Design (UbD). Ini merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada tujuan pembelajaran serta pemahaman siswa.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran berbasis Ubd memiliki sebuah alur yang disebut dengan Backward Design atau desain mundur. Cara merancangnya adalah dengan menentukan hasil akhir yang diinginkan, membuat penilaian pembelajaran, dan merencanakan pembelajaran.
Agar lebih jelas, berikut ini adalah fase-fase yang perlu dilakukan untuk merancang perencanaan pembelajaran berbasis prinsip UbD.

Fase-fase untuk Merancang Pembelajaran UbD

Ilustrasi fase-fase yang perlu dilakukan untuk merancang perencanaan pembelajaran berbasis prinsip UbD Foto: Unsplash
Dikutip dari buku Bahan Bacaan PPG Dalam Jabatan terbitan Kemdikbud, UbD adalah kerangka kerja yang lebih fokus untuk melihat karakteristik desain pembelajaran yang ingin dipahami. Dalam hal ini, desain pembelajaran yang digunakan adalah desain berbasis hasil yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

Tahap 1: Identifikasi Hasil yang Diinginkan

Tujuan pembelajaran menjadi acuan penting yang perlu ditetapkan dan dipertimbangkan. Hal ini bisa dicapai melalui prioritas pembelajaran berdasarkan kinerja jangka panjang agar siswa dapat melakukan apa yang telah dipelajarinya.
ADVERTISEMENT
Pendekatan UbD juga menekankan aktivitas transfer, yaitu dari apa yang dipahami ditransfer ke dalam kehidupannya. Pasalnya, peserta didik berprestasi bukan hanya unggul di kelas, namun dapat menggunakan apa yang dipelajari ke dalam kehidupan sehari.

Tahap 2: Tentukan Bukti Penilaian

Di tahap ini, guru perlu mengumpulkan bukti terkait hasil atau pemahaman yang ingin dicapai oleh siswa menggunakan asesmen dan berbagai metode penilaian.
Fase ini bisa dilakukan dengan memberikan tugas kinerja berupa proyek, portofolio atau bukti lainnya seperti dengan memberikan kuis, tes, atau pengamatan. Selain itu, asesmen yang perlu diberikan adalah penilaian diri dan penilaian teman sejawat.

Tahap 3: Merencanakan Pembelajaran

Fase terakhir dari metode Backward Design adalah merencanakan pembelajaran. Tujuannya untuk membantu dan memandu tindakan guru dalam mencapai hasil yang diinginkan. Dalam hal ini perencanaan bisa berupa pemilihan metode pelajaran, urutan pelajaran, dan bahan sumber terkait materi yang akan dipelajari.
ADVERTISEMENT
Jadi, secara garis besar, fase atau tahapan untuk rancangan pembelajaran dalam UbD adalah menekankan pada hasil pembelajaran yang mau dicapai. Dalam kerangka ini pula guru bertindak sebagai fasilitator dan pelatih yang memberikan feedback dan saran terhadap materi yang efektif untuk peserta didik.
(SFN)