Konten dari Pengguna

Gaya Mengajar: Pengertian dan Jenis-jenisnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Oktober 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gaya mengajar adalah. Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gaya mengajar adalah. Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
ADVERTISEMENT
Seorang guru harus mengetahui teknik dan gaya mengajar agar bisa menguasai kelas. Adapun, yang dimaksud gaya mengajar adalah cara guru untuk menyampaikan materi di kelas.
ADVERTISEMENT
Gaya mengajar umumnya disebut dengan strategi mengajar. Gaya mengajar dapat menjadi faktor penentu apakah siswa mampu mencapai target pembelajaran atau tidak.
Untuk memahami lebih lanjut tentang gaya mengajar adalah apa, simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Gaya Mengajar

Ilustrasi gaya mengajar adalah. Foto: Unsplash/Shannia Christanty
Mengutip karya ilmiah berjudul Pengaruh Gaya Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 7 Rarowatu Utara Kabupaten Bombana oleh Harianti, IAIN Kendari, gaya mengajar adalah kegiatan guru dalam proses belajar-mengajar di kelas.
Tujuan adanya gaya mengajar adalah untuk mengatasi kebosanan peserta didik, sehingga situasi belajar mengajar, peserta didik dapat menunjukkan ketekunan, antusiasme, dan penuh partisipasi.
Sementara itu, Abu Ahmadi berpendapat bahwa gaya mengajar adalah tingkah laku, sikap, dan perbuatan guru dalam melaksanakan proses pengajaran.
ADVERTISEMENT
Kemudian, menurut Syahminan Zaini, gaya mengajar adalah tindak-tanduk guru sebagai pernyataan kepribadiannya dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya mengajar adalah pengubah tingkah laku, sikap, dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar agar peserta didik tak bosan di kelas. Dengan begitu, peserta didik memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajaran yang diajarkan.
Menurut karya ilmiah berjudul Analisis Gaya Mengajar Guru dalam Buku Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar oleh Dina Suntia, IAIN Bengkulu, gaya mengajar mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang bersangkutan, baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis.
Gaya mengajar bersifat kurikuler, yaitu guru mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran tertentu. Sementara itu, gaya mengajar psikologis, yaitu guru mengajar dengan menyesuaikan motivasi siswa, pengelolaan kelas, dan evaluasi hasil belajar.
ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Gaya Mengajar

Ilustrasi gaya mengajar. Foto: Unsplash/Sam Balye
Menyadur artikel ilmiah Analisis Gaya Mengajar Guru dalam Buku Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar oleh Dina Suntia, IAIN Bengkulu, berikut jenis-jenis gaya mengajar:

1. Gaya Mengajar Klasikal

Gaya mengajar klasikal berpusat pada guru (teacher centred approach). Maksudnya, keberhasilan belajar sangat ditentukan dari kualitas guru, sebab guru sangat menentukan nasib peserta didik.
Guru masih bisa menerapkan konsep sebagai satu-satunya sumber belajar dengan berbagai konsekuensi yang diterima. Guru mendominasi kelas tanpa memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk kreatif.
Adapun, ciri-ciri gaya mengajar klasikal, yaitu:
ADVERTISEMENT

2. Gaya Mengajar Teknologis

Gaya mengajar teknologis berfokus pada kompetensi yang dimiliki siswa secara individual. Bahan pelajaran disampaikan sesuai tingkat kesiapan masing-masing peserta didik sehingga antar peserta didik akan mendapatkan bahan pelajaran yang berbeda-beda. Sebab, kesiapan masing-masing peserta didik dapat berbeda-beda.
Dalam gaya mengajar tipe ini, isi pelajaran memiliki peran yang dominan. Dengan begitu, bahan pelajaran akan disusun para ahli dalam bidang tersebut. Sementara itu, peran guru hanya sebagai pemandu.
Peserta didik akan menggunakan perangkat atau media dan hanya merespons apa yang akan diajukan dalam perangkat tersebut. Peserta didik dapat mempelajari apa yang dirasa bermanfaat baik untuk dirinya maupun kehidupannya.

3. Gaya Mengajar Personalisasi

Sesuai dengan namanya, gaya mengajar personalisasi dilakukan berdasarkan pada minat, pengalaman, dan pola perkembangan mental peserta didik.
ADVERTISEMENT
Dalam gaya mengajar ini, peran yang dominan adalah peserta didik, sehingga bahan pelajaran yang digunakan pun berasal dari minat dan kebutuhan masing-masing peserta didik secara individu.
Peran guru adalah sebagai penuntun dan membantu perkembangan peserta didik melalui pengalaman belajar. Dengan begitu, guru harus memiliki kemampuan dalam hal mengasuh, ahli sebagai psikologi dan metodologi, serta bertindak sebagai narasumber.
Guru yang menggunakan gaya mengajar ini akan selalu meningkatkan keahliannya. Guru juga memandang peserta didik sebagai dirinya sendiri, sehingga tak dapat memaksakan peserta didik untuk menjadi sama seperti gurunya. Sebab, setiap peserta didik memiliki minat, bakat, dan kecenderungan masing-masing.
Adapun, tujuan dari gaya mengajar personalisasi adalah untuk mengembangkan kepribadian peserta didik secara utuh sehingga mereka dapat menangani masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT

4. Gaya Mengajar Interaksional

Gaya mengajar selanjutnya adalah gaya mengajar interaksional. Gaya mengajar ini tak menonjolkan peran guru ataupun peserta didik, keduanya sama-sama mendominasi.
Bahan pelajaran yang digunakan difokuskan pada masalah yang berkenaan dengan sosio kultural. Sehingga siswa dapat belajar melalui hubungan logis.
Dengan gaya mengajar interaksional, dapat ditemukan pandangan baru dari hasil tukar pikiran tentang apa yang telah dipelajari. Adapun, ciri-ciri dari gaya mengajar interaksional yaitu:
ADVERTISEMENT
(NSF)