Golongan Darah Langka: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Risikonya

Ilustrasi golongan darah. Foto: Pixabay

Darah dalam tubuh manusia terbagi menjadi beberapa golongan yakni A, B, AB, dan O dengan rhesus positif maupun negatif. Namun sebenarnya, golongan darah tidak hanya terbagi menjadi empat.

Ada ratusan antigen yang berbeda di lebih dari 36 sistem golongan darah. Bahkan, ada juga golongan darah langka yang hanya dimiliki oleh kurang dari 50 orang di bumi.

Karena kelangkaannya, golongan darah ini sampai disebut sebagai golden blood atau darah emas. Penasaran apa saja golongan darah langka itu? Simak informasi selengkapnya dalam uraian artikel di bawah ini.

Ciri-Ciri Orang dengan Golongan Darah Langka

Ilustrasi golongan darah. Foto: Pixabay

Disadur dari MedicineNet, darah emas atau golongan darah Rh null adalah golongan darah yang tidak mengandung antigen Rh (protein) pada sel darah merah (RBC). Golongan darah emas ini pertama kali ditemukan di dalam tubuh orang asal Aborigin, Australia.

Golongan darah emas dapat terjadi akibat hasil dari mutasi genetik (perubahan spontan pada gen). Karenanya, orang yang memiliki darah emas biasanya sama sekali tidak memiliki antigen Rh.

Golongan darah emas dapat dideteksi apabila melakukan mutasi pada gen RHAG, yang mengode glikoprotein terkait Rh. Protein inilah yang nantinya diperlukan untuk mengarahkan antigen Rh ke membran sel darah merah.

Penyebab Orang Memiliki Golongan Darah Langka

Ilustrasi golongan darah. Foto: Pixabay

Selain hasil dari mutasi genetik, golongan darah langka juga bisa terjadi akibat beberapa faktor lainnya. Berdasarkan informasi dari Science, faktor lain yang memungkinkan seseorang memiliki golongan darah emas adalah sebagai berikut:

Risiko Memiliki Golongan Darah Langka

Menurut laman Big Think, hal yang dikhawatirkan dari orang dengan golongan darah emas adalah akan sulit mendapatkan sumbangan Rh null karena kelangkaannya. Karenanya, orang dengan golongan darah langka ini harus bergantung pada kerja sama jaringan kecil donor Rh null reguler di seluruh dunia.

Hal tersebut penting untuk dilakukan karena orang dengan golongan darah emas tidak memiliki sel darah merah, sehingga ia hanya bisa menerima jenis darah dari sesamanya. Jika tetap menerima golongan darah jenis lain, ia akan mengalami reaksi alergi transfusi darah.

Alergi transfusi darah adalah alergi yang terjadi akibat protein atau zat tertentu yang terdapat di dalam darah pendonor. Gejala alergi yang umumnya muncul adalah kulit tampak kemerahan, bengkak, dan gatal-gatal.

Tidak hanya itu, orang-orang dengan golongan darah emas bahkan cenderung lebih besar dapat mengalami anemia hemolitik jangka panjang, ringan, dan peningkatan kerusakan sel darah merah.

(NDA)