Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Hadits Berkata Baik atau Diam, Ini Penjelasan Arti dan Maknanya
13 Oktober 2021 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhlak terpuji selalu tercermin pada diri seorang Muslim yang shaleh. Sebab, ia selalu menjadikan Alquran sebagai pedomannya dan Rasullulah sebagai teladannya. Sehingga, apapun yang ia lakukan akan selalu berprinsip pada akidah Islam.
ADVERTISEMENT
Ada begitu banyak akhlak Rasulullah yang diajarkan kepada umat manusia, salah satunya adalah adab ketika berbicara. Dianjurkan bagi seorang Muslim untuk mengatakan hal-hal yang baik saja. Jika tidak mampu, maka lebih baik diam.
Hal tersebut disampaikan dalam hadits Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah ra, beliau bersabda: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam." (HR: al-Bukhari dan Muslim)
Apa maksud dari hadits tersebut? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Arti Hadits Berkata Baik atau Diam
Hadits di atas adalah nasihat Rasulullah kepada umatnya agar selalu memerhatikan ucapannya ketika berbicara. Hendaknya, ia melontarkan perkataan yang baik saja, bukan perkataan yang bisa menyakiti perasaan seseorang.
Ucapan yang baik adalah ucapan yang mendatangkan manfaat bagi orang lain. Ucapan ini tidak memuat dusta dan tidak pula menyinggung perasaan.
ADVERTISEMENT
Seseorang hendaknya merangkai kalimat dengan pilihan kata yang bijak dan sederhana. Sehingga, kalimat yang keluar dari mulutnya mampu menyenangkan hati yang mendengarnya.
Memang tidak semua orang bisa berbuat seperti itu. Oleh karena itu, Rasulullah mengingatkan umatnya untuk diam jika ia merasa tidak mampu melakukannya.
Mengutip buku Cahaya Nabawi Menuju Ridho Ilahi, hadits berkata baik atau diam selalu dikaitkan dengan iman kepada Allah dan hari akhir. Begitu pentingnya sikap ini, sehingga Allah menjadikannya sebagai tanda kesempurnaan iman seseorang.
Dalam buku Syarah Hadits Arba’in oleh Muhyiddin Yahya, dijelaskan bahwa berkata baik dalam hadits ini mencakup menyampaikan ajaran Allah dan rasul-Nya dan memberikan pengajaran kepada kaum Muslim terkait amar ma'ruf dan nahi mungkar.
Umat Islam dianjurkan untuk mendamaikan saudaranya dan mengatakan kebaikan kepada umat manusia. Tentunya, semua itu harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang memadai.
ADVERTISEMENT
Syekh Ibnu Daqiq al-ld menukil pendapat pengarang Kitab al-Ifshah yang menyebutkan, "Kata-kata yang baik lebih baik daripada diam, dan berdiam diri lebih baik daripada berkata buruk karena Rasul memerintahkan berkata baik lebih dahulu lalu berdiam diri."
Senada dengan pendapat tersebut, Imam al-Minawi juga menulis dalam Faidh al-Qadir. Beliau mengatakan,"Mengucapkan sesuatu yang baik adalah lebih baik daripada diam karena tutur kata yang baik akan bermanfaat bagi orang yang mendengarkan, sedangkan manfaat dari diam tidak bisa melampaui pelakunya."
(MSD)