Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Hadits tentang Iri Hati dan Dengki sebagai Pedoman bagi Umat Islam
25 April 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Hadits tentang Iri Hati dan Dengki. Foto: pixabay.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/789cfdd64282fc88ea3d453be478a714961fc2260d1ddd2ec711d80fa2650a60.jpg)
ADVERTISEMENT
Allah SWT memerintahkan umatnya untuk menghindari sifat tercela, termasuk perasaan iri hati dan dengki yang dalam Islam disebut dengan hasad. Orang yang memiliki sifat ini hatinya selalu dikotori dengan perasaan yang buruk.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam : Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh Drs. H. Masan AF, M.Pd., iri hati dan dengki merupakan perasaan tidak senang terhadap keberhasilan orang lain sehingga merasa tersaingi dan berakhir pada kejahatan.
Sifat hasad ini dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan, sekalipun ia beramal, pahala ibadahnya akan sia-sia terhapus oleh sifat iri hati dan dengkinya.
Perintah untuk menjauhi sifat iri dan dengki Allah cantumkan dalam surat An Nisa ayat 23 yang artinya: “Dan janganlah kamu iri hati dan dengki (hasud) terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain.”
Kumpulan Hadits tentang Iri Hati dan Dengki
Berikut beberapa hadits tentang iri hati dan dengki yang disadur dari buku berjudul Kumpulan 70 Hadits-Hadits Pilihan karangan Dr. Muhammad Murtaza bin Aish Muhammad.
ADVERTISEMENT
1. Larangan Dengki dan Iri Hati
Terdapat sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berisi larangan dengki dan iri hati. Jangan pula mencari dan mengungkit keburukan orang lain. Sebab, semua Muslim adalah saudara yang harus saling menjaga dan melindungi.
“Jangan kamu saling dengki dan iri hati dan jangan pula mengungkit keburukan orang lain. Janganlah saling bermusuhan serta jangan saling menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, maka tidak boleh menzhalimi, melantarkan, mendustai dan menghinakan satu sama lain. Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim haram darahnya bagi Muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
2. Menyebabkan Amal Kebaikan Seseorang Hilang
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa sifat hasad dapat menghilangkan pahala seseorang. Artinya, meski seorang Muslim selalu menjalankan perintah Allah, pahalanya akan sirna begitu saja ketika ia memiliki sifat hasad.
Hal ini tertuang dalam sebuah hadits, yang artinya:
“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya sifat ini mengikis pahala-pahala seperti api yang memakan kayu.” (HR. Abu Daud)
3. Iri Hati dan Dengki Adalah Penyakit
Iri hati dan dengki merupakan penyakit hati yang akan membuat seseorang tidak merasa tenang apabila orang lain merasa bahagia. Lebih baik lakukan hal yang lebih bermanfaat ketimbang mengisi hati dengan kedengkian.
Disebutkan dalam sebuah hadits:
“Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian adalah dengki dan benci. Benci adalah pemotong; pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi Dzat yang jiwa Nabi Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
4. Pertimbangan Diperbolehkan Iri hati dan Dengki
Diperbolehkan iri hati dan dengki terhadap dua perkara; pertama, kepada seorang yang diberi rezeki lalu dibelanjakan pada sasaran yang benar. Kedua, terhadap seorang yang berilmu dan mengamalkannya dengan benar. Disebutkan dalam hadits berikut:
“Tidak ada iri hati dan dengki kecuali terhadap dua hal, yaitu seorang yang diberi Allah harta lalu dibelanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya.” (HR. Al Bukhari dan Tirmidzi)
(EAR)