Konten dari Pengguna

Hasil Perundingan Linggarjati beserta Latar Belakangnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Desember 2021 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hasil Perundingan Linggarjati. Foto: Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hasil Perundingan Linggarjati. Foto: Kemdikbud
ADVERTISEMENT
Meski sudah menggelar upacara proklamasi dan menjadi negara merdeka, Indonesia belum lepas sepenuhnya dari Belanda. Negeri Kincir Angin tersebut masih berupaya menguasai Nusantara sehingga terjadi pertikaian yang tak kunjung usai di antara keduanya.
ADVERTISEMENT
Alhasil, beberapa perundingan pun digelar guna menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda. Salah satunya, yakni Perundingan Linggarjati yang diselenggarakan pada 10 November 1946 silam.
Dari perundingan tersebut, dicapai beberapa hasil yang disepakati oleh Indonesia serta Belanda. Apa saja hasil Perundingan Linggarjati? Ketahui jawabannya berikut untuk menambah wawasan Anda.
Ilustrasi Hasil Perundingan Linggarjati. Foto: Kumparan

Latar Belakang dan Hasil Perundingan Linggarjati

Setelah Perundingan Hooge Veluwe mengalami kegagalan, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killern sebagai pengganti Prof. Schermerhom guna menuntaskan pertikaian Indonesia-Belanda yang tak kunjung usai. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku Kumpulan Materi Ajar Kreatif karya Nanda Hidayati (2020).
Pada 7 Oktober 1946, Lord Killern mempertemukan wakil-wakil pemerintah Indonesia-Belanda di meja perundingan di rumah konsul Jenderal Inggris di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Lalu pada 10 November 1946, Perundingan Linggarjati digelar sebagai upaya lanjutan untuk menyelesaikan pertikaian. Prof. Schermerhorn menjadi pimpinan delegasi Belanda bersama anggotanya, yaitu Max Van Poll, F. De Baer, dan H. J. Van Mook.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Shahrir dengan Mr. Moh. Roem, Mr. Amir Syarifuddin, Mr. Soesanto Tirtoprodjo, Dr. A. K. Gani, dan Mr. Ali Boediarjo sebagai anggota. Sementara itu, Lord Killen berperan sebagai penengah keduanya.
Ilustrasi Hasil Perundingan Linggarjati. Foto: Pixabay
Hingga tercapai hasil Perundingan Linggarjati yang ditandatangani pada 25 Maret 1947 di Istana Rijwik yang sekarang menjadi Istana Merdeka, Jakarta. Adapun isi hasil perundingan tersebut sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Hasil Perundingan Linggarjati sangat merugikan bangsa Indonesia. Itu karena wilayah Nusantara semakin sempit dan terpecah-belah lantaran pembentukan Republik Indonesia Serikat. Hal ini seperti dijelaskan dalam buku New Edition Mega Bank Soal SD/MI Kelas 4, 5, & 6 oleh Uly Amalia, dkk. (2017).
Tidak hanya itu, Belanda juga melanggar hasil Perjanjian Linggarjati dengan melancarkan serangan militer ke daerah-daerah yang termasuk wilayah Indonesia. Serangan yang dinamakan Agresi Militer Belanda I itu terjadi pada 21 Juli 1947.
(GTT)