Hikmah Nuzulul Quran yang Turun Pada Hari ke-17 Ramadan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
27 Maret 2024 13:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hikmah Nuzulul Quran yang Diturunkan secara Bertahap. Foto: dotshock/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hikmah Nuzulul Quran yang Diturunkan secara Bertahap. Foto: dotshock/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nuzulul quran merupakan momentum pada hari ke-17 bulan Ramadan untuk memperingati turunnya Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ada banyak hikmah nuzulul quran yang mesti dimaknai setiap Muslim untuk mengokohkan keimanan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, pemaknaan terhadap hikmah nuzulul quran dapat dilakukan dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, sumber informasi dan motivasi, serta bacaan sehari-hari. Khusus di bulan Ramadan, bentuk pemaknaan nuzulul quran pun bisa dengan mengkhatamkan Al-Quran sebagaimana kebiasaan para sahabat dan orang-orang beriman di masa lalu.
Peringatan nuzulul quran akan jatuh pada tanggal 28 Maret 2024 apabila merujuk pada ketetapan pemerintah yang menentukan 1 Ramadan 1445 H pada 12 Maret 2024. Sementara untuk Muhammadiyah, nuzulul quran berlangsung hari ini (27/03/24) sebab mereka menetapkan 1 Ramadan pada tanggal 11 Maret 2024.

Hikmah Nuzulul Quran

Hikmah Nuzulul Quran. Foto: FS Stock/Shutterstock
Dalam buku Kuliah Al-Qur’an: Kajian Al-Qur’an dalam Teks dan Konteks oleh Dr. Lalu Muhammad Nurul Wathoni, M.Pd.I., dijelaskan bahwa Al-Quran turun secara bertahap. Pada intinya, hikmah dibalik proses turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur terdapat dalam surat Al-Isra ayat 106:
ADVERTISEMENT
وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا
Artinya: "Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap."
Di samping itu, hikmah lain dari nuzulul quran secara bertahap dijelaskan Abu Bakar, MS dalam jurnal Nuzul Al-Quran: Sebuah Proses Gradualisasi, yakni:

1. Meneguhkan Hati Rasulullah SAW

Dalam melaksanakan tugasnya, Rasulullah SAW seringkali menghadapi hambatan dan tantangan. Al-Quran hadir untuk memperkuat hati beliau pada saat menghadapi kesulitan, kesedihan atau perlawanan dari orang-orang kafir. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran.
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (QS. Al-Furqon: 32)
ADVERTISEMENT
Tidak hanya untuk menghibur Rasulullah, Al-Quran juga menjadi pelipur lara para umat Islam yang hidup semasa dengan beliau.

2. Memudahkan dalam Menghafal

Al-Quran yang diturunkan secara bertahap dapat memudahkan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menghafal kemudian mengkajinya secara khusus. Selain itu, Al-Quran jadi lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan isinya.

3. Memberi Kesempatan untuk Menerapkan Hukum Islam secara Bertahap

Hikmah Nuzulul Quran. Foto: Ratih Ra/Shutterstock
Penghapusan beberapa tradisi jahiliyah masyarakat Arab secara sekaligus sulit dilakukan sebab telah menjadi kebiasaan. Oleh karena itu, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur agar umat Islam pada zaman Rasulullah dapat menerapkan hukum Allah SWT secara bertahap pula.

4. Tantangan dan Mukjizat

Nabi Muhammad SAW seringkali mendapatkan pertanyaan yang memojokkan tentang hal-hal ghaib dari kaum kafir. Al-Quran hadir untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus menjadi mukjizat Rasulullah.
Allah SWT berfirman terkait hal tersebut, "Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya." (QS. Al-Furqan: 33)
ADVERTISEMENT

5. Bukti bahwa Al-Quran bukan Rekayasa

Untuk membuktikan bahwa Al-Quran benar-benar perkataan Allah SWT dan bukan rekayasa Rasulullah, maka kitab suci ini diturunkan secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Selama waktu tersebut, ayat Al-Quran selalu konsisten dan tak ada satu pun yang bertentangan.
Konsistensi ayat selama 22 tahun tentulah mustahil dilakukan manusia. Allah SWT pun berfirman: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS. An-Nisa: 82)
(DEL)