Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hukum Puasa Arafah dan Tata Cara Melaksanakannya bagi Umat Muslim
1 Juli 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini bertepatan dengan wukufnya jamaah haji di Arafah.
ADVERTISEMENT
Puasa Arafah hukumnya sunnah muakkad yang berarti sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak pergi beribadah haji. Dalam buku Fiqih Islam karangan Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili dijelaskan, umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah haji, tidak disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah.
Setiap puasa sunnah memiliki keistimewaannya masing-masing, begitu pula dengan puasa Arafah. Walaupun hukumnya sunnah, puasa ini memiliki keutamaan mendapat pahala dan mendapat pengampunan dosa yang telah diperbuat setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Agar lebih siap untuk menjalankan puasa Arafah, berikut tata caranya yang bisa diperhatikan umat Muslim.
Tata Cara Puasa Arafah
Merangkum dari Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, berikut tata cara puasa Arafah.
ADVERTISEMENT
1. Membaca Niat
Membaca niat puasa Arafah sebaiknya dilakukan pada malam hari sampai dengan sebelum terbit fajar. Namun, jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.
Hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah r.a, “Nabi Muhammad menemuiku pada suatu hari, kemudian beliau bertanya, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami menjawab, “Tidak ada,”. Kemudian, Rasulullah berkata, “Kalau begitu saya puasa.” (HR. Muslim)
Adapun niat puasa Arafah yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma sunnatan arofata lillaahi taalaa.”
Artinya: “Saya niat puasa Arafah sunnah karena Allah SWT.”
2. Makan Sahur
Makan sahur adalah salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun, jika terlewat, seseorang tetap dapat berpuasa. Sebab, makan sahur bukan bagian dari rukun dan syarat sah puasa.
ADVERTISEMENT
3. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selain itu, juga tidak melakukan hal-hal yang membuat amalan puasa hilang. Misalnya, membicarakan orang lain, tidak menahan amarah, berbohong, dan sebagainya. Sebab, hal tersebut akan menyurutkan pahala puasa.
4. Berbuka Puasa
Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu berbuka puasa Arafah dilakukan ketika matahari terbenam, yakni saat masuknya waktu sholat Maghrib. Menyegerakan berbuka puasa adalah salah satu sunnah puasa.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa berbuka puasa, dan makan hidangan utama atau sholat maghrib terlebih dahulu. Menyegerakan berbuka puasa disunnahkan memakan 3 biji kurma sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW.
(EAR)