news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Hukum Sikat Gigi saat Puasa beserta Tips Mencegah Bau Mulut

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Maret 2025 13:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hukum siakt gigi saat puasa. Foto: Unsplash/Diana Polekhina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hukum siakt gigi saat puasa. Foto: Unsplash/Diana Polekhina
ADVERTISEMENT
Selama puasa, menjaga kebersihan mulut tetap penting dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah bau tak sedap dan nafas yang tidak segar. Kendati demikian, masih banyak yang mempertanyakan hukum sikat gigi saat puasa. Apakah dibolehkan?
ADVERTISEMENT
Keraguan umat Muslim tentang hukum sikat gigi ini bermula dari kekhawatiran mereka bahwa air atau pasta gigi dapat tertelan dan berisiko membatalkan puasa. Sebab, masuknya sesuatu ke tenggorokan, baik itu berupa makanan, minuman, atau benda lain, dapat membatalkan puasa.
Para ulama pun berbeda pendapat dapat menyikapi hal ini. Itu mengapa, penting untuk memahami hukum sikat gigi saat puasa berdasarkan dalil-dalil shahih.
Dengan begitu, Anda tetap bisa menjaga kebersihan mulut tanpa khawatir puasa batal. Yuk, simak pembahasannya lebih lengkap dalam artikel berikut.

Hukum Sikat Gigi saat Puasa

Ilustrasi hukum sikat gigi saat puasa. Foto: Unsplash/National Cancer Institute
Beberapa mazhab berpendapat bahwa hukum sikat gigi saat puasa adalah makruh. Artinya, meskipun tidak berdosa, sebaiknya aktivitas ini dihindari.
Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab juga menjelaskan bahwa sikat gigi diperbolehkan, namun umat Muslim tetap harus waspada. Jika ada material seperti air, pasta gigi, atau bulu sikat yang tertelan dan masuk ke tenggorokan, maka puasanya menjadi batal, meskipun tanpa disengaja.
ADVERTISEMENT
Prinsip ini sejalan dengan hukum berkumur saat berpuasa, baik dalam wudu maupun di luar itu. Berkumur sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan untuk mencegah air tertelan.
Sementara itu, dalam buku Islam Rahmat bagi Alam Semesta oleh Tim Penceramah Jakarta Islamic Centre, disebutkan bahwa sikat gigi saat puasa diperbolehkan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Sebab, ibadah dalam Islam, termasuk puasa, harus dijalankan dengan memperhatikan dua dimensi utama, yaitu hablun min Allah (hubungan dengan Allah) dan hablun min an-nas (hubungan dengan sesama manusia).
Meskipun bau mulut orang yang berpuasa dianggap seperti minyak kasturi di sisi Allah, tetapi dari perspektif manusia, bau tersebut bisa membuat orang di sekeliling Anda merasa tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Nabi Muhammad SAW pernah menegur seorang sahabat yang masuk masjid setelah makan bawang, lalu memintanya untuk menyikat gigi terlebih dahulu. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW berikut:
"Bersiwak bisa membersihkan mulut dan mendatangkan rida Allah." (HR Nasa'i dan dishahihkan al-Albani)
Hal serupa dijelaskan dalam hadis lain yang berbunyi: "Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku suruh mereka untuk sikat gigi setiap kali wudu." (HR Bukhari dan Muslim)
Merujuk pada pendapat para ulama tadi, dapat disimpulkan bahwa hukum sikat gigi saat puasa diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa. Syaratnya, tidak boleh ada material yang tertelan, baik air maupun pasta gigi.

Tips Menjaga Kebersihan Mulut saat Berpuasa

Ilustrasi mencegah kebersihan mulut saat puasa. Foto: Unsplash/Diana Polekhina
Untuk tetap menjaga kebersihan mulut dan gigi selama berpuasa, Anda dapat menerapkan beberapa tips berikut yang dikutip dari Healthline:
ADVERTISEMENT

1. Menggosok Gigi secara Menyeluruh

Sikat gigi selama bulan Ramadan bisa dilakukan setelah berbuka dan sahur. Pastikan menggosok gigi secara menyeluruh, termasuk di sela-sela gigi, agar kebersihan mulut tetap terjaga.
Sebab, sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri, sehingga wajib dibersihkan. Lalu, gantilah sikat gigi secara rutin setiap 2-3 bulan sekali untuk mencegah penumpukan bakteri pada bulu sikat.

2. Membersihkan Lidah

Selain menggosok gigi, Anda juga disarankan untuk membersihkan lidah secara rutin. Sebab, lidah merupakan tempat berkembangnya bakteri-bakteri jahat. Jika tidak dibersihkan, bakteri dapat menumpuk dan menyebabkan bau mulut.
Anda bisa menggunakan sikat khusus lidah untuk hasil yang optimal. Jika tidak tersedia, Anda juga bisa memanfaatkan sendok bersih sebagai alternatifnya.

3. Minum Air Putih yang Cukup

Anda juga bisa mengurangi bau mulut dengan mengonsumsi air putih yang cukup saat berbuka dan sahur. Air putih dapat membantu meningkatkan produksi saliva atau air liur yang berperan menjaga kelembapan mulut, mengurangi pertumbuhan bakteri, dan menjaga napas tetap segar.
ADVERTISEMENT
Agar kebutuhan cairan terpenuhi, ikuti pola minum air putih yang disarankan, yakni 2 gelas saat berbuka, 4 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat sahur. Dengan begitu, tubuh tetap terhidrasi dan kesehatan mulut tetap terjaga dengan baik.

4. Hindari Makanan Beraroma Menyengat

Makanan dengan aroma tajam, seperti bawang bombai, jengkol, dan petai, dapat menyebabkan bau mulut akut. Itu mengapa, sebaiknya hindari makanan berbau menyengat saat sahur dan berbuka agar napas tetap segar selama berpuasa.
Namun, jika tetap ingin mengonsumsinya, pastikan untuk segera menggosok gigi dan bersihkan lidah setelah makan. Trik ini dapat membantu menghilangkan sisa bau yang menempel di mulut dan mencegah ketidaknyamanan saat berpuasa.

5. Berkumur dengan Air Garam

Anda juga bisa berkumur dengan air garam untuk mengurangi bau mulut. Sebab, garam berfungsi sebagai antiseptik alami yang dapat membunuh bakteri penyebab bau tak sedap.
ADVERTISEMENT
Lakukan ini sebelum tidur dengan melarutkan satu sendok garam ke dalam segelas air. Kemudian, berkumurlah selama 30 detik untuk memastikan bakteri di mulut berkurang dan napas tetap segar saat berpuasa.

6. Batasi Asupan Kafein dan Minuman Manis

Kafein, seperti yang terdapat dalam teh dan kopi, memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Kondisi ini dapat membuat mulut lebih kering, sehingga bakteri penyebab bau mulut berkembang lebih cepat.
Selain itu, minuman manis juga dapat memperparah bau mulut karena gula menjadi sumber makanan bagi bakteri. Itu mengapa, sebaiknya batasi konsumsi kafein dan minuman manis saat sahur dan berbuka.
Sebagai gantinya, air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kelembapan mulut dan mencegah bau tak sedap selama berpuasa.
ADVERTISEMENT
(NSF)