Konten dari Pengguna

Ibrani 11 Ayat 1: Iman Merupakan Dasar dari Segala Sesuatu yang Diharapkan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 September 2021 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alkitab. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Alkitab. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ibrani 11 ayat 1 membahas tentang keimanan seseorang. Makna iman dalam ayat ini adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan. Hal-hal yang sama yang kita harapkan adalah juga hal-hal yang kita imani. Berikut bunyi Ibrani 11 Ayat 1:
ADVERTISEMENT
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Matthew Henry menafsirkan Ibrani 11 ayat 1 dalam karyanya Komentari Alkitab bahwa iman adalah keyakinan dan harapan teguh bahwa Allah akan menggenapi semua yang telah dijanjikan-Nya kepada kita di dalam Kristus. Ketika menjalankan iman, orang-orang percaya dirinya dipenuhi dengan sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan.
Iman menunjukkan kepada kenyataan dari hal-hal yang tidak dapat dicerna oleh mata jasmani. Iman adalah persetujuan teguh dari jiwa terhadap wahyu ilahi dan setiap bagian darinya, dan mencerahi jiwa bahwa Allah itu benar.

Ibrani 11 ayat 1

Alkitab. Foto: Unsplash
Mengutip buku Khotbah Ekspositori Yang Berkualitas karya Iswara Rintis Purwantara, ayat ini memberi penjelasan yang paling singkat dan padat tentang arti iman. Dari ayat ini, kita juga bisa tahu bahwa beriman itu bukan sekadar asal percaya. Sebab, iman adalah keyakinan yang kuat bahwa apa yang diharapkan pasti terjadi.
ADVERTISEMENT
Iman adalah dasar, fondasi, asas, atau landasan. Kita perlu memulai sesuatu dengan iman, berjalan terus dengan iman, dan juga selesai dengan iman. Sebagaimana kebenaran Allah, “bertolak dari iman dan memimpin kepada iman.” (Roma 1:17).
Iman bertumbuh dan bertambah dalam prosesnya. Salah satu doa para rasul kepada Yesus adalah: “Tambahkanlah iman kami!” (Luk. 17:5). Sebagai jawaban, Yesus menjelaskan bahwa iman adalah seperti benih yang bertumbuh; suatu benih yang kecil yang hanya sebesar biji sesawi saja, tetapi dapat bertumbuh dan bertambah besar menjadi pohon yang rindang. Iman harus menjadi dasar bagi segala sesuatu yang kita lakukan, karena “Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.” (Roma 14:23).
Utley menerangkan dalam Naskah Nasb, bahwa Iman dalam Ibrani 11 ayat 1 Ini bukan definisi teologis dari iman yang sesungguhnya, tetapi adalah gambaran praktis dari pelaksanaannya. Istilah ini digunakan 24 kali dalam pasal ini.
ADVERTISEMENT
Gagasan utama iman dalam Ibrani 11 ayat 1 adalah kesetiaan atau dapat dipercaya. Ini merupakan kebalikan dari kemurtadan. Iman adalah tanggapan manusia untuk kesetiaan Tuhan dan janji-Nya.
Utley juga berpendapat bahwa imanlah yang telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, kita mengerti bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab, barangsiapa berpaling dari Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
(NDA).